Nenek Juara Dunia yang Tiada Henti Mengharumkan Nama Indonesia

Nenek Juara Dunia yang Tiada Henti Mengharumkan Nama Indonesia
info gambar utama
Semangat berprestasi harus terus dikobarkan tanpa mengenal usia. Begitulah kira-kira prinsip hidup seorang Nenek Maria Albertina Matulessy. Di usianya yang sudah menginjak 85 tahun, wanita yang akrab disapa Tineke Matulessy ini masih terus berprestasi di olah raga atletik. Sekilas jika melihat fisiknya yang berambut putih semua. Kulit wajahnya juga berhias keriput di sana-sini. Jalannya pun sudah tidak setegap atlet pada umumnya. Mungkin kita akan ragu akan kemampuan wanita paruh baya ini. Namun begitu berada di arena atletik, kita akan terkagum-kagum dengan kemampuannya yang masih sangat prima. Maria Albertina Matulessy Tineke yang saat ini tercatat sebagai atlet atletik master berprestasi tertua dalam sejarah Persatuan Atletik Master Indonesia (PAMI). Dua bulan lalu Tineke berhasil mendengungkan lagu Indonesia Raya di Lyon, Prancis lantaran menjadi juara pertama lompat jungkit dan juara kedua lompat jauh kelompok umur 85 tahun di ajang Wold Master Athletic 2015 di Prancis pada 4-16 Agustus 2015 lalu. Wanita kelahiran 5 Juni 1930 ini sudah menekuni cabang olahraga atletik sejak puluhan tahun lalu. Selama berkarir sebagai atlet, ratusan medali diraih Tineke jumlahnya bahkan sudah ratusan. ’’Totalnya bisa sampai 300-an medali, bisa juga lebih,’’ tutur Tineke. Namun bagaimana nenek dari sebelas cucu itu menjaga kondisi tubuhnya agar tetap baik? Tineke mengungkapkan, kuncinya ada tiga. Yaitu, menjaga gaya hidup, pola makan, dan terus mengasah kekuatan otot-otot badan dengan berolahraga. Kunci ketiga itulah yang paling menonjol. “Makan makanan yang diperbolehkan pada usia kita, istirahat dan berlatih harus seimbang, jangan berlebih-lebihan dan suasana hati harus selalu senang,” ujar perempuan yang saat ini tinggal di Pasar Minggu, Jakarta ini. Menurutnya semangat untuk berprestasi tidak boleh terhambat hanya karena usia. Terutama bila demi mengharumkan nama Indonesia “Prestasi bagi saya tidak boleh mengenal usia. Jangan lalu karena kita sudah tua lantas tidak termotivasi untuk berprestasi. Saya sudah 85 tahun. Tapi akan terus bertekad mengikuti perlombaan atletik dan mengharumkan nama Indonesia hingga saya berusia ratusan tahun,” ungkapnya dengan sorot mata berbinar. Wanita yang akrab dipanggil dengan Oma Tin ini juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak akan pernah berhenti untuk berkirpah di dunia atletik. ’’Selama saya masih kuat berlari dan melompat, selama itu jugalah saya akan ada di arena atletik,’’ tegasnya. Semangat dan kemauan untuk terus berprestasi Nenek Maria Matulessy itulah yang seharusnya ditiru oleh generasi muda saat ini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini