Spesies Kodok Baru, Cophixalus rajampatensis

Spesies Kodok Baru, Cophixalus rajampatensis
info gambar utama
Dua spesies kodok arboreal baru ditemukan di Papua. Berdasarkan rilis yang dilansir oleh eurekaler.org para peneliti menyebutnya sebagai anggota pertama dari kodok bergenus Cophixalus yang ditemukan di pulau Misol. Salah satu kodok yang ditemukan tersebut teridentifikasi sebagai hermaprodit, hewan yang memiliki dua kelamin. Pulau Misol adalah salah satu pulau utama dari wilayah Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Suatu malam, seusai hujan deras melanda wilayah tersebut, para peneliti dari South Australian Museum berangkat untuk melacak dan merekam aktifitas kawin kodok di sana. Mereka juga mengumpulkan sampel jaringan DNA dan mengambil foto. Tidak lama kemudian mereka menyadari bahwa mereka menemukan kodok Cophixalus diantara semak-semak hutan tidak jauh dari lokasi. Kodok Kodok Cophixalus adalah spesies dengan mulut kecil yang hanya ditemukan di Papua dan Australia Utara. Sampai saat ini jumlah total dari kodok genus Cophixalus adalah sekitar 63 spesies. Dua spesies baru yang ditemukan adalah spesies yang memiliki perbedaan morfologi dan perbedaan suara yang dikeluarkan saat kawin. Kedua kodok memiliki tubuh yang kecil dan ramping, dengan ukuran kurang dari 23 milimeter. Ketika para peneliti membedah salah satu spesimen jantan dari spesies C. Salawatiensis, mereka menemukan organ tambahan yang mampu mengeluarkan suara panggilan kawin. Spesimen ini ternyata juga memiliki sistem reproduksi betina yang berisi telur-telur siap dibuahi. Penemuan kodok yang diberi nama ilmiah Cophixalus rajampatensis ini dipublikasikan pada jurnal Zoosystematics and Evolution yang diterbitkan pada 1 Oktober yang lalu. Seluruh spesimen yang dikumpulkan kemudian ditempatkan di Museum Zoologi Bogor. Penemuan ini semakin memperkuat bahwa wilayah Indonesia khususnya Raja Ampat masih memiliki banyak keragaman fauna yang belum ditemukan. natureworldnews.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini