Empat siswi SMK NU Banat, Kudus membuktikan bahwa anak bangsa memiliki potensi besar dalam dunia mode. Mereka adalah Risa Maharani, Nafida Royyana, Nia Faradiska, dan Rania. Busana karya mereka naik pentas dalam pagelaran fashion show bergengsi, Asia’s Fashion Spotlight di Hong Kong.
Event yang berlangsung dari 7 hingga 10 September 2016 ini diikuti 200 ekshibitor dari 20 negara, 30 fashion show dari beragam brand internasional, dan mengundang buyer dari berbagai negara, seperti Malaysia, Thailand, Korea, China, Taiwan, Jepang, India, Australia, Saudi Arabia, Amerika, dan Eropa.
Menggunakan nama brand Zelmira, mereka mengangkat tema “Revive” yang menampilkan busana gaya urban modest wear. Karya mereka berfokus pada penggunaan kain batik dan bordir yang kental dengan nuansa khas Indonesia. Zelmira menjadi satu-satunya exhibitor yang mengangkat modest fashion wear dalam event ini.
Koleksi Zelmira mendapat apresiasi dari para tamu undangan yang sebagian besar pelaku dan ikon industri fashion dunia. Salah satunya pujian datang dari Alexander Geyman, seorang editor majalah fashion dari Amerika. Menurutnya, karya keempat siswi ini sebagai salah satu koleksi busana paling berkelas dan sophisticated. Mereka menampilkan identitas yang sangat kuat dalam koleksi busananya dan tampil berbeda dibandingkan dengan berbagai label fashion internasional lainnya.
Sehari sebelum show digelar, keempat siswi berbakat ini telah menerima surat resmi untuk melakukan business matching dari buyer asal Jepang dan India. Kemudian seusai show hari pertama, pesanan serupa juga datang dari buyer asal Malaysia.
Kesempatan tampil di panggung mode internasional ini tidak terlepas dari program dukungan yang diberikan Bakti Pendidikan Djarum Foundation bersama Indonesia Fashion Chamber (IFC) dan Ditali Cipta Kreatif. Indonesia saat ini memiliki target menjadi pusat modest wear di dunia. Menyiapkan SDM yang mumpuni dan membawanya ke panggung mode sekelas Asia’s Fashion Spotlight adalah salah satu project pendampingan yang dilakukan IFC untuk mewujudkan itu.
Sebelum tampil dalam event ini keempat siswi tersebut mendapatkan pendampingan secara intensif dengan dimentori para desainer profesional dari IFC. Selama empat bulan mereka mempersiapkan 80 busana dengan nama brand Zelmira yang akan dipamerkan di Hong Kong. Tema “Revive” diambil dengan mengandung harapan untuk menghidupkan kembali kekayaan budaya lokal Kudus yang tercermin dari Menara Kudus yang bersejarah dan Gerbang Kudus Kota Kretek.
Tak hanya pendampingan dari segi desain, para desainer dari IFC juga memberikan materi tentang pengembangan konsep, pendalaman inspirasi, menghubungkan produk dengan tema dan tren internasional, arahan penentuan harga, hingga branding dan pemasaran. Dengan tampil di panggung mode dan pameran dagang internasional seperti ini, para desainer muda ini tidak hanya dapat mempromosikan rancangannya kepada buyer atau media luar negeri, dari sini mereka juga dapat mempelajari tren industri fashion global.
Sumber : wolipopberitasatusindo.com
Sumber Gambar : detik.com
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News