Sistem Tani Minapadi Indonesia Diadopsi oleh Negara Lain

Sistem Tani Minapadi Indonesia Diadopsi oleh Negara Lain
info gambar utama

Teknologi tepat guna minapadi di Indonesia terus diterapkan oleh para petani. Teknologi yang merupakan usaha tani gabungan antara ikan dan padi ini menjadi salah satu cara untuk mengoptimalkan lahan sawah irigasi dan juga peningkatan pendapatan petani. Keunggulan yang dapat dirasakan oleh petani adalah pada saat panen petani tidak hanya memperoleh padi melainkan juga ikan siap jual.

Agar lebih efisien dan menguntungkan, pada 2015, Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan organisasi pangan dunia (FAO) mengembangkan minapadi pada sistem kluster dengan pola tanam padi jajar legowo.

Sistem mina padi sudah lama diterapkan di Indonesia. Teknologi tani ini pun sempat ramai dibicarakan di dunia (source: liputanislam.com)
info gambar

Sistem ini ternyata bisa menambah penghasilan petani hingga 1.700 dollar atau setara Rp 22 juta (kurs Rp 13.000 per dollar AS) per hektar per musim tanam.

“Manfaat dari inovasi mina padi berbasis kluster antara lain resiko serangan hama sangat rendah, nol pestisida, penggunaan pupuk kimia berkurang signifikan, pendapatan yang lebih tinggi,” kata Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto

Teknologi yang tergolong unik inipun kemudian menarik perhatian Negara-negara agraris lainnya untuk turut menerapkan minapadi. Mereka antara lain adalah stakeholder pertanian dan perikanan dari Laos dan Filipina.

Slamet menambahkan, sistem minapadi merupakan cara yang efektif untuk menghasilkan tanaman padi yang berkualitas karena minapadi memungkinkan terciptanya pertanian organic yang ramha lingkungan dan produknya lebih sehat untuk dikonsumsi.

Perwakilan FAO Indonesia Mark Smulders pun mengakui bahwa sistem minapadi yang dikembangkan di Indonesia terbukti memberi manfaat yang besar, tidak hanya bagi petani, tetapi juga pengembangan sector perikanan dan pertanian.

“FAO juga telah menginformasikan kesuksesan minapadi di Indonesia ke Negara-negara lain,” ungkap Smulders.


Sumber : kompas.com
Sumber Gambar : mongabay.co.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini