Ada Apa dengan Sungai Hitam di Sebangau?

Ada Apa dengan Sungai Hitam di Sebangau?
info gambar utama

Kalimantan sering identik dengan magis. Sampai-sampai salah satu sungainya ada yang berwarna hitam pekat. Namanya Sungai Koran, terletak di Taman Nasional (TN) Sebangau, Kalimantan Tengah.

Masyarakat setempat menyebut sungai ini "Permata Hitam" Kalimantan. Disebut begitu bukan karena ada permatanya, tapi karena keindahannya yang dianggap menyamai permata. Lantas darimana asal warna hitamnya?

Sungai Koran yang hitam legam
info gambar

TN Sebangau adalah ekosistem rawa gambut yang terbentuk jutaan tahun lalu. Tumbuhan gambut banyak menghasilkan kandungan tanin, yaitu senyawa polifenol yang memberi rasa pahit dan kelat (sepat).

Tumbuhan memroduksi senyawa ini sebagai bentuk perlindungan diri dari pemakan tumbuhan (herbivora). Kandungan tanin akan membuat rasa daun atau buah menjadi pahit dan menjauhkan herbivora.

Kandungan tanin yang tinggi pada air akan membuat warna air hitam. Inilah mengapa sungai Koran yang melintasi TN Sebangau berwarna hitam legam.

Meski berwarna hitam, sungai dengan kedalaman 1-17 meter ini tetap dapat direnangi. Tapi hati-hati, sebab Sungai Koran jadi rumah bagi 54 jenis ular dan beragam reptil. Cara paling aman untuk jelajah sungai adalah dengan speedboat.

Menyusuri Sungai Koran dengan speedboat bukan perkara satu-dua jam, tapi bisa satu-dua hari, bahkan lebih. Namun untuk tujuan wisata, pengunjung bisa menggunakan paket yang 3-4 jam atau sekedar setengah hari, lalu menginap di pos jaga di pinggir sungai.

Sambil menyusur, kita mungkin akan disambut oleh orangutan, owa-owa, bekantan, beruang madu, monyet ekor panjang, atau beberapa dari 182 jenis burung yang ada di TN Sebangau. Tempat ini memang jadi habitat asli orangutan.

TN Sebangau merupakan habitat asli orangutan
info gambar

Untuk menyusuri Sungai Koran, pengunjung bisa naik speedboat dari dermaga Desa Kereng bangkirai, Kecamatan Sebangau, Kota Palangkaraya, Kalimantan Selatan. Tidak ada kendaraan umum ke Desa Kereng Bangkirai, pengunjung harus menyewa mobil dari Palangkaraya. Harga sewa rata-rata Rp500.000 per Juli 2016.

Datanglah pada musim hujan, sekitar pukul 15:00, maka pengunjung bisa melihat orangutan yang mulai mengumpulkan daun kering untuk tempat tidurnya. Selamat menikmati indahnya permata hitam!


Sumber : kompas.com, berbagai sumber
Sumber Gambar Sampul : ksmtour.com, jalan2.com, gizmodo.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini