Monyet Rambut Punk ini Adalah Satwa Asli Indonesia

Monyet Rambut Punk ini Adalah Satwa Asli Indonesia
info gambar utama

Hewan unik dan langka ini menarik banyak perhatian, karena penampilannya yang mengundang decak kagum dan rasa tertarik bagi siapapun yang melihatnya. Bagi masyarakat lokal, ia dikenal dengan berbagai sebutan, yaitu Yaki, Bolai, Dihe. Sementara kita mengenalnya dengan sebutan Kera Hitam Sulawesi. Monyet dengan nama latin Macacanigra ini merupakan hewan endemik di Provinsi Sulawesi Utara, yang berarti bahwa habitat asli datri hewan ini adalah tanah Sulawesi.

Hewan ini memiliki keunikan karena memiliki jambul di bagian kepala yang mirip dengan gaya rambut punk. Karena itu Kera Hitam Sulawesi ini sering juga disebut dengan nama Monyet Berjambul. Ekornya sangat pendek yaitu sekitar 20 milimeter, berbeda dengan monyet jenis lainnya yang umumnya memiliki ekor yang lebih panjang. Monyet ini lebih banyak menghabiskan waktu di pepohonan dengan matyoritas aktivitasnya dilakukan pada siang hari.

sumber (gocelebes.com)
info gambar

Macaca nigra memiliki ciri sekujur tubuhnya ditumbuhi bulu berwarna hitam kecuali pada daerah punggung dan selangkangan yang berwarna terang. Selain itu, daerah seputar pantat yang berwarna kemerahan. Mukanya tidak berambut dan memiliki moncong yang agak menonjol. Monyet dewasa bisa mencapai panjang 45 hingga 57 cm dengan berat 11 – 15 kilogram. Monyet hitam Sulawesi hidup secara berkelompok, yang biasanya terdiri dari beberapa pejantan dan banyak betina dengan perbandingan 1 pejantan : 3 ekor betina.

Monyet Hitam Sulawesi merupakan satwa langka yang dilindungi oleh pemerintah, dikarenakan populasinya yang mengalami penurunan akibat perburuan liar. Binatang ini dapat ditemui di Taman wisata alam, cagar alam dan gunung – gunung yang ada di Sulawesi Utara, juga di beberapa pulau seperti Pulau Manadotua dan pulau Talise, Pulau Lembeh dan Pulau Bacan di Maluku.



Sumber : gocelebes.com
Sumber Gambar Sampul : wikimedia.org

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini