TENGGARA, Jangkau Kaum Muda Pahami Reproduksi

TENGGARA, Jangkau Kaum Muda Pahami Reproduksi
info gambar utama

Mereka kaum muda dengan rentang usia belasan hingga 20-an tahun, namun mereka mau untuk melakukan sesuatu. Mereka melihat, mereka merenungi, mereka mengambil langkah. Anak – anak muda seperti ini layak menjadi contoh yang perlu diikuti oleh kita sebagai generasi yang sudah sepatutnya berkarya, bukan generasi yang menunggu datangnya perubahan.

Tergerak dengan kesadaran populasi remaja yang cukup tinggi di Nusa Tenggara Timur belum terpenuhi kebutuhannya akan informasi dan pengetahuan seputar kesehatan reproduksi, Mariana Yunita H. Opat atau yang akrab disapa Tata ini mulai berpikir lebih dalam lagi mengenai apa yang bisa ia lakukan demi memfasilitasi hal tersebut. Perempuan dengan latar belakang Pendidikan Kedokteran Hewan ini benar – benar sadar bahwa kesehatan reproduksi merupakan sesuatu yang mutlak untuk diketahui oleh remaja masa kini, bukan lagi hal yang tabu untuk dibicarakan sehingga kecenderungan pada hal – hal berbau pornografi dan pelecehan seksual bisa menurun. Didukung kuat oleh rekannya Gerry Pratama yang sebelumnya sudah bergerak dalam Youth Forum dengan nama yang sama, mereka berdua akhirnya menginisiasi TENGGARA, sebuah gerakan yang memfasilitasi kebutuhan remaja akan pengetahuan tentang reproduksi.

Tata (paling kanan), bersama beberapa rekannya di TENGGARA (sumber : facebook.com/tenggara.ntt/
info gambar

TENGGARA merupakan singkatan dari Tempat Gabungannya Gerakan Remaja, sebuah Youth Center (pusat informasi remaja) yang berbasis di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sesuai namanya, gerakan ini fokus pada remaja dengan memfasilitasi berbagai macam hal yang berhubungan dengan remaja seperti penyediaan infiormasi mengenai kesehatan reproduksi dan masalah remaja umumnya seperti pacaran, career planning dan sebagainya. Baru berusia satu tahun, TENGGARA yang terdiri dari 28 anggota dengan berbagai latar belakang pendidikan ini sudah menjalankan berbagai macam kegiatan yang tidak hanya fokus kepada remaja, baik itu non-difabel, difabel dan LGBT. “Prinsip kami: selama kamu punya organ reproduksi, kamu berhak tahu apa itu kesehatan reproduksi dan bertanggung jawab terhadapnya,” demikian disampaikan oleh Tata.

Prinsip TENGGARA : setiap remaja berhak tahu akan kesehatan reproduksinya (sumber : facebook.com/tenggara.ntt/)
info gambar

Bergerak dengan melibatkan kaum muda yang peduli terhadap perkembangan pengetahun reproduksi oleh remaja, Tata dan rekan – rekannya telah menjalankan berbagai kegiatan, seperti sosialisasi dengan basis sosial media seperti kampanye dengan caption dan hastag khusus tentang peduli kesehatan reproduksi, kunjungan ke sekolah – sekolah, pusat pengembangan anak hingga tingkat fakultas. TENGGARA juga memiliki satu program radio bernama FYI (For Youth Information), yang membahas tentang hal – hal yang berkaitan dengan reproduksi dan kesehatan remaja secara keseluruhan. Mereka sadar betul, bahwa perkembangan zaman merupakan hal yang tidak bisa dielak sehingga gerakan yang mereka lakukan pun harus bisa menyesuaikan dengan hal tersebut. karena itu, sosialisasi melalui sosial media menjadi pilihan yang cukup tepat untuk dilakukan.

Kampanye yang dilakukan TENGGARA melalui sosial media, suatu upaya untuk menjangkau kaum muda (sumber : facebook.com/tenggara.ntt/)
info gambar

Penerimaan masyarakat akan keberadaan TENGGARA pun sangat baik. Bahkan, oleh Pusat Pengembangan Anak, TENGGARA diminta sebagai tim fasilitator untuk mensosialisasikan tentang kesehatan reproduksi dan pencegahan tindakan pelecehan seksual pada remaja binaan Pusat Pengembangan Anak. Hal ini menunukkan bahwa positivisme pandangan terhadap dampak yang dibawa TENGGARA kepada masyarakat mulai meningkat. Dengan mimpi semua remaja mendapatkan pemenuhan akan 12 hak reproduksinya, TENGGARA terus bergerak untuk menyebarkan pengetahuan agar remaja masa kini bisa lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan reproduksi mereka.

Dalam rencana kedepannya, TENGGARA akan melakukan kerjasama dengan beberapa sekolah untuk menyediakan pusat konseling ramah remaja, pengambilan data survey mengenai kebutuhan remaja dan aksesibilitas hal – hal yang berhubungan dengan pelayanan ramah remaja. Tidak lupa pula, Tata berpesan kepada muda – mudi Indonesia, dalam kaitannya dengan hari Sumpah Pemuda bahwa sebagai kaum muda yang kreatif dan penuh daya imajinatif, berhenti berteriak dan menuntut adanya perubahan, namun lakukanlah sebuah perubahan dan janganlah menjadi penunggu perubahan.

Sumber :
Sumber Gambar Sampul :facebook.com/tenggara.ntt

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini