Senjata Jenius Para Pejuang yang Sanggup Membuat Pasukan Penjajah Kelimpungan

Senjata Jenius Para Pejuang yang Sanggup Membuat Pasukan Penjajah Kelimpungan
info gambar utama

Seperti yang kita ketahui bahwa bambu runcing merupakan salah satu senjata khas para pejuang Indonesia ketika melakukan pertarungan melawan para penjajah. Jika dibandingkan dengan persenjataan perang pasukan Belanda maupun Jepang yang sangat modern, pasukan Indonesia cukup jauh tertinggal dalam soal persenjataan perang. Namun siapa sangka, bambu runcing yang menjadi senjata andalan para pejuang ternyata mampu membuat para penjajah mati kutu. Perlawanan sengit dengan senjata sederhana tersebut sukses membuat para pasukan penjajah ketakutan, bahkan kocar – kacir. Mengapa demikian?

Sobat GNFI, apakah kita pernah bertanya – tanya mengapa bambu runcing yang sederhana itu bisa membuat pasukan belanda kelimpungan? Mengapa bambu runcing dipilih sebagai senjata utama dalam peperangan pada masa itu? Apa yang menyebabkan para pejuang memilih bambu sebagai senjata perang, dibandingkan dengan jenis – jenis kayu lainnya? Lewat tulisan ini, akan dibahas mengapa bambu runcing layak disebut sebagai senjata perang yang istimewa.

Alasan yang pertama adalah mengenai kualitas dan efek luka yang ditimbulkan dari bambu runcing setara dengan Pisau Jagdkomando, senjata perang paling berbahaya di dunia. Penggunaan pisau ini sangat terbatas di kalangan militer, bahkan produksinya pun dibatasi karena sangat mematikan. Luka yang disebabkan oleh Pisau Jagdkomando adalah jenis luka lebar yang susah untuk ditambal dan menimbulkan resiko kematian dalam jangka waktu yang cepat. Tahukah kamu bahwa efek yang ditimbulkan dari bambu runcing adalah sama seperti Pisau Jagdkomando. Pisau Jagdkomando memiliki tiga sisi pisau yang tajam, yang membentuk putaran hingga bagian ujung pisau. Nama Jagdkomando sendiri berasal dari nama pasukan kecil Austria pada perang dunia pertama yang memiliki arti “perburuan manusia.”

Bambu Runcing dan Pisau Jagdkomando, sama - sama memiliki keistimewaan sebagai senjata mematikan (sumber : boombastis.com)
info gambar

Dengan desain dan bentuk yang sama, bambu runcing menimbulkan efek yang mengerikan apabila ditusukkan pada tubuh manusia. Ia bisa menembus kulit dan menghasilkan luka yang susah ditangani. Desain bambu yang berongga juga bisa mengoyak organ tubuh korban, yang menyebabkan si korban akan merasakan sakit yang amat sangat sebelum akhirnya tewas.

Alasan yang kedua adalah mengenai kemudahan dalam penggunaan dan daya tahan bambu runcing sebagai senjata. Dari sisi penggunaan, bambu runcing jauh lebih mudah karena sangat ringan dibandingkan dengan senjata – senjata lainnya. Pengguna bambu runcing bisa melakukan banyak variasi gerakan tusukan dengan ritme yang cepat. Hal ini memudahkan pengguna untuk melakukan gerakan pertarungan yang cepat dan gesit. Bambu juga memiliki kekuatan yang lebih besar dibanding jenis – jenis kayu lainnya, misalnya tidak mudah patah begitu saja. Apalagi, jika bambu yang digunakan adalah bambu – bambu jenis khusus yang sangat kuat dan sangat liat, maka senjata ini bisa jadi senjata yang paling mematikan.

Efektif, Efisien dan Ekonomis. Para pejuang negeri ini memang cerdas memilih senjata (sumber : suratkabar.id)
info gambar

Selanjutnya adalah masalah efisiensi. Pemilihan bambu runcing sebagai senjata utama dalam berperang ternyata dilakukan berdasarkan efisiensi waktu. Para pejuang zaman dulu tentunya berpikir keras tentang bagaimana cara beruang secara efektif dengan tidak membuang waktu yang cukup banyak. Bambu runcing merupakan senjata yang sederhana dan bisa dipakai oleh setiap orang tanpa perlu melakukan latihan keras seperti layaknya senjata – senjata lain. Setiap orang lihai memakai bambu sebagai senjata, apalagi bobotnya yang sangat ringan memudahkan siapa pun untuk memanggulnya. Jika kita telaah lebih jauh, ini adalah sebuah metode yang sangat cerdas dan efisien.

Poin yang terakhir adalah bambu runcing menggunakan senjata yang ekonomis. Bambu bisa dengan mudah ditemukan di mana – mana dan sangat murah. hal ini menjadi keunggulan tersendiri pada zaman itu, dimana para pejuang tidak perlu bersusah payah memikirkan pengadaan senjata perang. Hutan – hutan bambu yang sangat lebat di seluruh pelosok negeri menjadi gudang senjata yang sangat melimpah. Para pejuang hanya perlu mengambil bambu tersebut dan membentuknya sebagai senjata bambu runcing. Pembuatannya juga tidak memakan waktu yang cukup lama, dan ini menjadi keuntungan tersendiri bagi para pejuang untuk berpacu dengan waktu.

Juga, bambu runcing bisa diisi degan ornamen – ornamen lainnya yang bisa membuat senjata ini makin mematikan. Misalnya saja racun. Dengan mengoleskan racun di bagian ujung bambu runcing, maka senjata ini akan jauh lebih mematikan bagi si korban.

Bambu, bisa tumbuh di mana saja (sumber : j-cool.com)
info gambar

Dari penjelasan di atas, bisa kita simpulkan sendiri bahwa pemilihan bambu runcing sebagai senjata perang bukanlah sebuah kebetulan belaka. Para pejuang di masa itu benar – benar memiliki alasan yang cerdas dan logis dibalik penggunaan bambu runcing. Kita patut berbangga bahwa dengan senjata sesederhana itu, para penjajah bisa dibuat ketakutan. Para pejuang kita tidak hanya sekedar asal pilih senjata, namun mereka memikirkan berbagai aspek secara mendetail dan sangat mendalam. Angkat topi untuk para pejuang dan senjata kebanggaan!


Sumber :kaskus.co.id, wikipedia.org, tahupedia.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini