Memulai berpikir sederhana ?

Memulai berpikir sederhana ?
info gambar utama

Sebagian dari kita mungkin bingung untuk mengungkapkan ide-ide yang baik untuk sebuah perubahan. Seakan – akan, kita tidak bisa menemukan jalan keluar untuk menciptakan sebuah karya. Sejatinya, karya – karya yang hebat semua berasal dari hal yang sederhana, apa yang dekat dengan kita. Contoh sederhananya, kita bisa melihat sebuah karya seni berupa lukisan, patung, atau lagu, semua hal itu didapatkan melalui pemikiran yang sederhana, kemudian digabungkan dengan keahlian atau bakat pencipta sehingga menjadi maha karya.

Sebagai contoh, kita melihat karya dalam bidang sastra juga berkembang dari pemikiran yang dekat dengan kita. Seperti novel yang ditulis oleh Saint-Exupéry, yaitu Le Petit Prince. Novel ini ditulis dengan penuh ekspresi idiomatik yang diambil dari kehidupan kita. Seperti dalam kalimat,

“Mon dessin ne représentait pas un chapeau.... J’ai alors dessine l’intérieur du serpent boa, afin que les grandes personnes puissent comprendre.. Elles ont toujours besoin d’explications...”

Kalimat ini jika diartikan secara makna kamus, maka :

Gambar saya tidak menunjukkan sebuah topi... Kemudian saya menggambar bagian dalam dari ular Boa, supaya orang dewasa bisa memahami.. Mereka selalu menanyakan penjelasan..

Kalimat di atas jika kita menerjemahkan secara kontekstual bisa menunjukkan bahwa beberapa orang dewasa atau beberapa orang kurang melihat segala sesuatu dengan jelas, beberapa mungkin tidak terlalu memikirkan benda kecil yang mungkin bagi orang itu merupakan sesuatu yang luar biasa. Dari perkataan yang dijelaskan oleh tokoh, kita bisa melihat bahwa jika kita melihat sesuatu lebih teliti dan sedikit memberikan dorongan diri untuk mencari tahu dari suatu hal yang sederhana, maka kita akan bisa menemukan suatu gagasan yang bagus untuk dikembangkan. Serta, kita memetik kisah ini menjadi sebuah ide, semisal topi, juga bisa melambangkan sebuah ular yang memakan sesuatu, tetapi menjadi tidak terlalu jelas kita tidak membiarkan diri kita untuk mencari tahu.

Dalam domain lainnya, kita bisa menemukan beberapa ide-ide yang luar biasa untuk membuat suatu pergerakan yang lebih baik. Sebagai contoh, untuk membuat sebuah karya seni patung, kita tentu membutuhkan inspirasi sosok simbolis agar terciptanya maha karya. Namun, apakah hanya sosok simbolis saja yang membuatnya menjadi hebat? Jawabannya adalah tidak cukup hanya itu, melainkan inspirasi filosofis (yang memberikan makna) agar menjadi suatu karya yang hebat. Lantas, darimanakah datangnya inspirasi filosofis? Cukup dengan memikirkan sesuatu yang berada di sekitar kita dengan hati. Ya, cukup dengan melihat dengan hati. Kemudian, saya juga tertarik menyertakan kalimat yang sangat legendaris dalam novel Le Petit Prince, yaitu:

Voici mon secret... Il est très simple.. On ne voit bien qu’avec le cœur. L’essentiel est invisible pour les yeux

Kalimat ini jika diartikan secara makna kamus, yaitu:

Inilah rahasiaku.. Hal ini sangat sederhana... Kita hanya melihat lebih baik dengan hati.. Sesuatu hal yang penting tidak terlihat oleh mata”

Sangat luar biasa kalimat ini. Kita diberikan saran untuk selalu berpikir sederhana dengan penuh perasaan agar sesuatu yang penting itu bisa terlihat bahkan terwujud dalam suatu ide. Ide sederhana yang dipikirkan masak-masak akan membuahkan suatu perwujudan atau sumbangsih yang nantinya bermanfaat kepada orang lain. Dengan adanya ide ini, kita mungkin bisa memberikan hal sederhana yang membangun bagi negeri ini.


Sumber :

Le petit prince oleh Antoine Saint-Exupéry, 1999.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini