5 Tanaman Berharga di Indonesia Yang Telah Terkenal Sejak Zaman Pertengahan

5 Tanaman Berharga di Indonesia Yang Telah Terkenal Sejak Zaman Pertengahan
info gambar utama

Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang luar biasa. Bahkan predikat ini telah melekat sejak abad pertengahan dan abad imperialisme ketika bangsa-bangsa eropa berlomba-lomba untuk menemukan "dunia baru". Salah satu kekayaan yang dimiliki Nusantara ialah kekayaan sumber daya alam khususnya dari hutan.

Beberapa komoditas hasil alam Indonesia sejak dahulu dianggap sebagai barang yang mewah dan berkualitas tinggi. Tidak heran bila kemudian berbagai catatan sejarah seperti catatan Portugis yang menyebutkan bahwa bangsa eropa telah datang untuk melakukan perdagangan rempah-rempah dan hasil bumi.

Terdapat berbagai jenis hasil bumi yang menjadi alasan bangsa Eropa datang ke Nusantara. Namun beberapa diantaranya memang merupakan sumber daya alam yang sangat berkualitas yang pada masa itu banyak dibutuhkan oleh masyarakat Eropa yang sedang mengalami masa pencerahan.

Berikut adalah beberapa tanaman berharga dari Indonesia yang telah terkenal sejak zaman pertengahan versi GNFI.

1. Pala

Pala yang sudah dikeringkan (Foto: gourmetgarden.com)
info gambar

Pohon dengan nama latin Myristica Fragrans ini merupakan pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Dari nama latinya saja sudah dapat ditebak bahwa tanaman ini memiliki keterkaitan dengan parfum. Fragrans atau wewangian memang banyak dibuat dari hasil olah pala yang menjadi minyak atsiri. Selain menjadi wewangian, minyaknya juga dapat diolah menjadi sabun. Olahan lainnya dari pala adalah beruba serbuk yang dapat digunakan untuk penyedap roti ataupun makanan.

2. Gaharu

Buah dan daun pohon Gaharu (Foto: biftah.com)
info gambar

Di Indonesia pohon Gaharu lebih banyak berjenis Aquilaria Berccariana yang banyak dimanfaatkan menjadi parfum lewat hasil olah kayunya. Berkat harumnya yang khas, Gaharu menjadi komoditi yang sangat mahal harganya karena banyak digunakan untuk upacara-upacara khusus seperti adat keagamaan. Selain itu beberapa catatan juga menyebutkan bahwa Gaharu digunakan sebagai obat. Sampai dengan tahun 2010, kayu Gaharu merupakan sumber alam dengan harga tertinggi di dunia dengan harga mencapai US$100,000 perkilonya.

3. Barus

Pohon Barus (Foto: 08hachi.blogspot.co.id)
info gambar

Tanaman bernama latin Dryobalanops aromaticaini sangat terkenal di Jalur Sutera yang melibatkan perdagangan lintas bangsa di dunia seperti Cina, Arab dan Eropa berkat aromanya yang wangi. Barus yang di dunia barat dikenal sebagai kayu kamper atau Camphoorwood merupakan tanaman yang banyak ditemukan di Sumatera, Kalimantan dan Malaysia. Namun terdapat sebuah Kota yang di Sumatera Utara yang di sebut-sebut sebagai pusat perdagangan Barus hingga dikenal sebagai kota Barus atau Barossai.

4. Cengkeh

Tanaman Cengkeh (Foto: manfaatnyasehat.com)
info gambar

Maluku kembali menjadi tanah rempah, tanaman berikutnya adalah Syzygium aromaticum atau clove dalam bahasa Inggris. Tanaman ini merupakan tanaman asli Maluku dan kerap digunakan sebagai penyedap makanan. Selain it juga digunakan sebagai obat tradisional di berbagai etnis asli seperti Cina dan Indian. Komoditas inilah yang rupanya membuat Belanda tidak ingin melepaskan cengkramannya di Maluku sebab nilai perdagangannya sangat tinggi.

5. Cendana

Buah Tanaman Cendana (Foto: pusdikomjb.blogspot.co.id)
info gambar

Lagi-lagi tanaman yang terkenal dalam perdagangan dunia adalah tanaman dengan karakteristik wewangian. Pohon Cendana atau Santalum album merupakan pohon yang batangnya digunakan sebagai bahan dupa, wewangian, campuran parfum dan aromaterapi. Uniknya, tanaman ini adalah tanaman parasit sehingga sangat langka dan sulit dibudidayakan alhasil harga komoditas olahannya sangat mahal. Konon, dipercaya bahwa kayu cendana digunakan untuk ritual-ritual pemumian di beberapa peradaban kuno.

Sumber :

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini