Jum’at (18/11) yang lalu, di sela-sela kunjungan Walikota Bogor, DR. Bima Arya ke Tokyo, PPI Jepang telah menandatangani Kesepakatan Kerja Sama Pengembangan dan Pembangunan Kota bersama Pemerintah Kota Bogor.
Kunjungan Walikota Bogor yang akrab disapa Kang Bima ini sebenarnya adalah untuk menindaklanjuti rencana pembentukkan kerja sama Kota Persahabatan (sister city) antara Bogor dan Kisarazu. Kerja sama dengan Kisarazu sendiri akan difokuskan di antaranya untuk pertukaran informasi dan teknis terkait pertanian organik serta penjajakan potensi pengiriman perawat dari Bogor untuk bekerja di Kisarazu.
Namun, di tengah padatnya kegiatan di Jepang, Kang Bima tetap menyempatkan untuk berbincang santai dengan perwakilan pelajar yang berada di daerah Tokyo dan sekitarnya. “Saya ini dulunya juga adalah aktivis PPI, dan oleh karena itu selalu ingin menyemangati rekan-rekan PPI untuk terus berkegiatan secara positif,” sebut Walikota Bogor yang ketika menempuh studi doktoral di Australian National University ini pernah menjabat sebagai Ketua PPI Australia. Atas dasar itulah, Pemkot Bogor pun terbuka untuk menjalin kerja sama yang bermanfaat dengan PPI di luar negeri.
Disampaikan Kepala Dinas Kerja Sama Kota Bogor, Dinar Dahlia Nalan, MoU Pemkot Bogor dengan PPI Jepang merupakan MoU ketiga yang ditandatangani dengan PPI di luar negeri, setelah sebelumnya menjalin kerja sama dengan PPI London dan PPI Paris. Namun, kerja sama dengan PPI Jepang merupakan kerja sama yang strategis, karena MoU ini merupakan yang pertama dilakukan dengan PPI di level negara.
Ruang lingkup kerja sama PPI Jepang dengan Pemkot Bogor ini diantaranya meliputi:
a. Kajian di bidang transportasi, kebersihan, dan ruang terbuka hijau;
b. Membantu promosi perdagangan, kebudayaan dan pariwisata;
c. Membantu penyediaan materi kebudayaan Sunda untuk dipromosikan di Jepang;
d. Program magang bagi pelajar Indonesia yang berada di Jepang untuk bekerja di lingkungan instansi Pemerintah Kota Bogor;
e. Tukar informasi dan publikasi program kegiatan kedua belah pihak;
f. Saling berbagi data yang diperlukan dalam mendukung riset para pelajar Indonesia di Jepang;
g. Memuat logo para pihak di dalam website resmi masing-masing pihak;
h. Bidang-bidang lain sesuai dengan kebutuhan yang dipandang relevan oleh para pihak.
Ketua Umum PPI Jepang, Pandu Utama Manggala menekankan bahwa MoU dengan Pemkot Bogor merupakan komitmen PPI Jepang untuk memberikan kontribusi nyata intelektual muda di Jepang untuk pembangunan Indonesia.
“InsyaAllah selama satu tahun periode kepengurusan, PPI Jepang akan coba menggarap sebuah white paper yang diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan kepada Pemerintah di Indonesia, termasuk juga kepada Pemkot Bogor ini,” terang Pandu.
Kang Bima juga menyambut baik komitmen PPI Jepang ini, dan menekankan bahwa Pemkot Bogor selalu terbuka terhadap masukan dari para intelektual muda. Masukan dari rekan-rekan PPI di Jepang, khususnya terkait kajian di bidang transportasi dan pengelolaan sampah tentunya akan diharapkan Pemkot Bogor, karena Jepang merupakan reference point dalam dua bidang tersebut. Lebih lanjut Kang Bima juga menyampaikan apabila rekan-rekan PPI ingin mendapatkan data-data terkait tata kota di Bogor, selama data tersebut bukan yang bersifat sensitif, tentunya Pemkot Bogor akan terbuka terhadap data yang diminta tersebut.
Selain mendapatkan akses langsung untuk menyampaikan kajian dari rekan-rekan PPI di Jepang, melalui MoU dengan Pemkot Bogor ini rekan-rekan pelajar Indonesia di Jepang juga dapat memiliki kesempatan magang di lingkungan instansi Pemkot Bogor dan dapat pula dibantu untuk penyediaan materi kebudayaan Sunda oleh Pemkot Bogor dalam setiap kegiatan promosi budaya Indonesia di Jepang.
Semoga MoU Pengembangan dan Pembangunan Kota antara PPI Jepang dengan Pemkot Bogor dapat terimplementasi dengan baik, serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi para pelajar Indonesia yang berada di Jepang dan tentunya untuk kemajuan kota Bogor. Minnasan, ganbarimashou!
Sumber : PPI Dunia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
