Misi Kemanusiaan Sang Penemu Mutakhir Inkubator Gratis

 Misi Kemanusiaan Sang Penemu Mutakhir Inkubator Gratis
info gambar utama

Indonesia memang kaya dengan keindahan alamnya dan budayanya yang beragam. Namun, lebih dari itu, karya anak bangsa merupakan suatu kekayaan yang tak ternilai harganya. Kini, Indonesia kembali menorehkan prestasi salah satu warganya dengan misi kemanusiaan dalam penemuan mutakhir sebuah inkubator gratis yang digunakan untuk menghangatkan bayi yang lahir prematur di seluruh Indonesia oleh Pak Raldi.

Raldi Artono Koestoer, seorang profesor sekaligus guru besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia, membangun sebuah lembaga sosial yang terletak di ibu kota Jakarta. Dengan penemuan beliau dalam bidang teknik dan kesehatan yang tertuang dalam sebuah alat inkubator menuai manfaat bagi banyak orang di Indonesia. Pasalnya, lewat lembaga sosialnya yang bermisi kemanusiaan ini Bapak Raldi meminjamkan sebagian besar alat temuannya itu ke seluruh daerah pelosok nusantara secara gratis.

Pak Raldi bersama karya inkubatornya. www.inkubator-gratis.org
info gambar

Awalnya, pengiriman alat inkubator ini hanya terbatas pada area jabodetabek saja. Namun, lambat laun, lembaga sosial ini melebarkan sayapnya sampai ke seluruh Pulau Jawa bahkan luar jawa dan daerah pelosok di Pulau Sulawesi, Kalimantan, Sumatra, bahkan Irian Jawa. Sudah 4,5 tahun terakhir ini beliau mengirim banyak inkubator ke seluruh daerah terutama untuk masyarakat menengah ke bawah yang memiliki bayi prematur namun tidak memiliki cukup dana untuk berobat ke rumah sakit mengingat biaya inkubator yang sangatlah mahal sehingga tidak terjangkau oleh semua kalangan masyarakat di Indonesia. Banyak sekali bayi prematur yang tertolong karena bantuannya itu. Bahkan, berat terkecil yang dapat tertolong adalah bayi prematur yang lahir dengan barat badan hanya 1 ons.

brilio.net
info gambar

Alat inkubator temuan Pak Raldi ini berfungsi untuk menghangatkan bayi yang lahir prematur dengan suhu hampir mencapi 39 derajat. Dilatarbelakangi oleh terbatasnya alat inkubator yang ada di rumah sakit di Indonesia, kini ia bermaksud untuk memperbanyak jumlah inkubator agar lebih banyak bayi prematur yang dapat tertolong. Lebih dari itu, Pak Raldi tidak membuat hak paten terhadap alat inkubatornya agar dapat diperbanyak jumlahnya oleh lembaga lain.

Untuk mamasarkan lembaga sosialnya itu, Pak Raldi aktif menulis dalam blog pribadinya bercerita tentang pengalamannya terkait alat mutakhirnya itu agar banyak orang tahu. Beliau membagi setiap kisah terkait bayi yang dapat tertolong dengan alatnya. Dilansir dari tulisan beliau dalam blog pribadinya, kini lembaga sosialnya sedang merangkai alat inkubator yang dapat dibongkar pasang untuk mempermudah pengiriman ke daerah-daerah terpencil di Indonesia. Selain itu, Pak Raldi juga kerap menghadiri acara-acara talkshow di beberapa stasiun televisi di Indonesia dan juga seminar-seminar di beberapa kampus berbicara dan berbagi kisah tentang alat inkubatornya. Beliau juga kerap memasarkan ke masyarakat awam tentang misi kemanusiaannya sehingga jika ada bayi yang membutuhkan bantuan inkubator, lembaga sosialnya siap untuk mengirimkan alatnya. Saat dijumpai di sebuah acara di Depok bulan Oktober lalu, Bapak ini, dengan senyum dan kerendahan hatinya, berkata, “Bila ditanya tentang umur, saya akan menjawab 4,5 tahun, karena baru 4,5 tahun saya merasa berguna untuk orang lain dan di saat itulah saya hidup”.


Sumber : koestoer.wordpress.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini