Geliat Startup Lokal dalam Menyokong Ekonomi Kreatif

Geliat Startup Lokal  dalam Menyokong Ekonomi Kreatif
info gambar utama

Pada 9 Desember 2016 lalu, para pegiat industri kreatif di Kota Bandung menghadiri sebuah acara bertajuk Digital Innovation Lounge (DILO) Festival yang berlangsung di Bale Motekar, Universitas Padjajaran. Selain dilakukan di Bandung, DILO Festival pun di tiga kota lainnya yakni Balikpapan, Makassar dan Malang. Acara yang difasilitasi oleh PT Telkom ini merupakan sebuah wujud dari kepedulian Telkom pada perkembangan dunia digital di indonesia yang semakin hari semakin meningkat pesat.

Tema workshop yang diangkat di tiap kota berbeda – beda. Kota Bandung bertemakan IoT, Kota Malang akan bertemakan Games, Makassar mengambil tema Infrastruktur & Security Awarness Pengembangan Aplikasi, dan Balikpapan akan bertemakan Simple Web Online Store. Tujuannya adalah untuk membekali para pegiat industri digital untuk lebih meningkatkan lagi kualitas dan kemampuan inovasi sehingga apa yang dihasilkan menjadi lebih bermanfaat bagi masyarakat.

Direktur Innovation & Strategic Portfolio Indra Utoyo (tiga kiri), Managing Director Indigo Ery Punta (kedua kiri), dan Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif Hari Santosa Sungkari (tiga kanan) (sumber : cnnindonesia.com)
Direktur Innovation & Strategic Portfolio Indra Utoyo (tiga kiri), Managing Director Indigo Ery Punta (kedua kiri), dan Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif Hari Santosa Sungkari (tiga kanan) (sumber : cnnindonesia.com)

Komitmen Telkom dalam kiprahnya mendukung startup lokal Indonesia mendapat apreasiasi yang cukup bagus dari Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), Hari Santosa Sungkari. Di sela – sela Dilo Festival Kota Bandung, Hari memberikn pujian bahwa Telkom lebih unggul dibanding BUMN lainnya dalam memberikan perhatian, kepedulian dan jiwa kewirausahaan yang menyokong ekonomi kreatif.

Ia juga menambahkan bahwa program Indigo Creative Nation (ICN) yang sudah digelar Telkom sejak tahun 2009 hingga saat ini telah menghasilkan lebih dari dua ribu startup dengan sedikitnya 65 diantaranya telah aktif terjun dalam industri telematika nasional maupun global. Selain itu, kehadiran Digital Valley yang merupakan bagiand ari program ICN menjadi sarana yang sangat bagus untuk para startup binaan. Hingga saat ini, Digital Valley yang telah hadir di tiga kota yaitu Bandung, Jakarta dan Yogyakarta telah memiliki lebih dari 8.000 anggota.

Tidak hanya itu, Hari juga mengapresiasi kehadiran Digital Inovation Lounge (Dilo) di 13 kota yang ada di Indonesia dengan seluruh member yang mencapai lebih dari 20.000 orang dengan fokus usaha 16 subsektor ekonomi kreatif. “Kami sangat terbantu karena Dilo yang merangkul semua jenis ekonomi kreatif dan yang terbaik bisa disalurkan ke program indigo,” katanya.

Persebaran Dilo di berbagai kota di Indonedia (sumber : dilo.id)
info gambar

Sebagai salah satu tindakan untuk memperkuat ekosistem ini, BEKRAF merilis sebuah program seleksi wirausahawan digital bernaa BekUp (Bekraf for StartUp) dimana pemenangnya akan disalurkan ke industri telematika maupun inkubator existing semacam Indigo. Kedepannya, Bekraf juga akan menggandeng BUMN – BUMN yang lain untuk mendukung ekosistem digital ini agar berkembang semakin baik, sehingga dapat menumbuhkan iklim wirausaha berbasis ekonomi kreatif.


Sumber : cnnindonesia.compikiran-rakyat.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini