Pesona Alam dari Jawa

Pesona Alam dari Jawa
info gambar utama

Tak pelak banyak sekali penduduk di pulau Jawa ini. Ruang dan waktu menjadi keseharian yang tak pernah lepas dari diri orang -orang Jawa. Bagamaina tidak? Setiap orang mempunyai kesibukan di pulau Jawa. Jawa adalah sebuah pulau di Indonesia yang bukan merupakan pulau terbesar, terkecil, terluar di Indonesia. Mengapa Jawa masih begitu menarik untuk diulas? Bukan saja budaya, bukan saja orang - orangnya, bukan saja kesibukannya, bahkan masih ada yang bilang Jawa adalah tempat di mana pendidikan diutamakan. Tetapi tentu ada yang terselip dari pulau Jawa yang ramai orang datangi, yaitu alamnya. Mungkin orang bilang pulau - pulau lain lebih banyak menyimpan pesona alam, pulau -pulau lain juga giat merenovasi lingkungan. Tapi Jawa juga masih peduli, masih menyisakan tanda tanya juga tentang keberlangsungan keindahan alamnya. Apakah Anda juga bertanya kalau saja tak ada keelokan alam yang disuguhkan, mungkinkah para pendatang tetap ingin ke pulau Jawa? Apakah hanya bangsa Indonesia yang bertanya, bisakah orang asing pun bertanya hal serupa? Karena terkadang Indonesia yang mempunyai ibu kota di pulau Jawa akan merepresentasikan keseluruhan kekayaannya lewat pulau yang paling banyak dikunjungi, paling banyak terlihat oleh wisatawan dengan entah apa tujuan mereka berkunjung.

Mari kita ulas mulai dari bagian barat pulau Jawa. Pulau Jawa bagian barat berbatasan dengan selat Sunda, tentu saja Sunda merupakan suku Jawa Barat. Apa kira - kira alam yang paling terlihat di Jawa Barat. Pasti anda kenal dengan cerita Sangkuriang bukan? Bahkan penikmat cerita rakyat mengetahui keindahan alam yang tersembunyi dibalik legenda sangkuriang. Gunung Tangkuban Perahu, gunung yang terletak di Jawa Barat ini diminati oleh masyarakat luas karena terkenal dengan legenda dan bau kawah belerang di sekitar Gunung ini. Perjalanan menuju Tangkuban Perahu tidak saja indah tetapi juga menantang, tetapi jalan ini sudah diaspal dan diperbaiki sehingga aksesnya mudah dijangkau. Pemandangan hutan di kanan kiri jalan juga mewarnai perjalanan dari kota Bandung (ibukota Jawa Barat) menuju Tangkuban Perahu.

Foto Gunung Tangkuban Perahu. Konon dari cerita sangkuriang, gunung ini terbentuk karena perahu yang terbalik dan dikutuk.
info gambar

Bila tidak puas hanya melihat keelokan dari Jawa Barat, tentu kota pendidikan Yogyakarta bisa menjadi alternatif pilihan kedua. Yogyakarta terletak di tengah - tengah pulau Jawa dan terkenal oleh pantai - pantai selatan yang ada di bagian selatan pulau Jawa. Memang Pantai Parang Tritis adalah pantai yang paling terkenal dan diminati wisatawan dalam negeri maupun luar negeri, langit biru di siang hari yang terik dan langit senja 'sunset' yang menguraikan cahaya matahari, tentu membirukan dan menghangatkan hati penikmat alam. Tapi tak ada yang mengira kalau pantai selatan juga ada yang melewati jalan menanjak, yaitu pesona alam Gunungkidul. Bagi masyarakat Jogja, Gunungkidul tak asing lagi.

Pantai Glagah - Congot, Pantai ini terletak di selatan Yogyakarta, tepatnya Kulonprogo. Pantai ini dekat dengan jalan bandara baru yang sedang dibangun pemerintah menjadi jalan raya Glagah Congot
info gambar

Berpergian ke Jawa bagian Tengah selain Jogjakarta misalnya, ke Surakarta atau Solo. Tak bisakah mampir sejenak untuk menengok kebun teh di Karanganyar? Pecinta teh di sini juga diuji imannya untuk tetap tinggal dan bersantai sejenak di kebun teh Karanganyar. Ketika menuju kebun teh ini bagian kanan dan kiri jalan penuh dengan pohon teh dan rata - rata tumbuhan tersebut hijau dan tingginya sepinggang orang dewasa. Hamparan hijau tersebut tentu tidak hanya sepetak ladang, ladang teh meluas hingga ke puncak Karanganyar. Bila ingin mencoba teh, banyak warung - warung sekitar kebun teh yang menyajikan beragam teh dan menjual dalam bentuk kemasan, teh hijau sampai teh biasa pun bisa disajikan dengan makanan yang telah dipesan. Gorengannyapun menggoda karena hangatnya bisa mengimbangi udara kebun teh yang sejuk dan berhembus angin dingin.

Kebun Teh Karanganyar
info gambar

Apa ada yang tak tahu dengan lagu Bengawan Solo yang dialunkan oleh musisi Gesang? Mungkin banyak, namun Bengawan Solo bukan hanya sekadar lagu. Bengawan Solo diciptakan ketika musisi tersebut mulai mencerna kejadian alam terhadap sungai terbesar di Jawa Tengah dan berbatasan dengan Jawa Timur ini. Sungai Bengawan Solo masih mengalir dan mengairi sawah - sawah sekitar di Jawa bagian tengah dan timur. Lagu tak hanya lagu, sungai Bengawan Solo bukan tak indah karena keruh tetapi cahaya matahari pagi bisa memudarkan warna keruhnya hingga menjadi jingga keoranye. Sungai Bengawan Solo lebih indah ketika memberi kehidupan kepada tanaman sekitarnya.

Bengawan Solo. Bengawan Solo merupakan sungai terbesar di Jawa Tengah, yang konon menjadi inspirasi lagu ciptaan musisi Gesang
info gambar

Tidak sinkron bila Bengawan Solo hanya mengairi sawah, tentu ada hulu ada pula hilirnya. Pantai - pantai di Jawa Timur misalnya, tempat bermuara sungai - sungai kecil dan besar, seperti pantai di Pacitan. Jalanan tak rata waktu tahun 2012 sudah tergantikan dengan akses yang lebih mudah menuju pantai - pantai di pacitan. Sebut saja pantai Talang Ria, pantai Temperan, pantai Klayar, Pantai Watukarung. Pantai - pantai tersebut merupakan matapencaharian para nelayan Indonesia. Para nelayan setiap hari pergi petang pulang pagi demi memperoleh asa dan ikan - ikan di laut. Bila laut tercemar oleh polusi limbah, banyak pula yang tak peroleh asa. Ikan tak ada, makan tak ada, uangpun tak ada.

Pantai Temperan. TPI (Tempat Pelelangan Ikan) di Pantai Temperan diminati banyak pengunjung karena harga yang murah dan ikan yang banyak sekali jenisnya, mulai pari hingga hiu
info gambar

Maka sudah sewajarnyalah kita sebagai bangsa Indonesia sadar, bahwa alam butuh kita, dan kita membutuhkan alam. Alam tidak hanya untuk dilihat dan dinikmati, Alam perlu dirawat dan dijaga. Pelestarian alam digalakkan dimana - mana, namun adakah koran pagi ini yang tidak menyebutkan kerusakan alam? Abrasi, erosi, gunung meletus, talang minyak tumpah, emisi, ladang berpindah, bahkan penggundulan hutan. Pelaku itu berniat jahat pada alam karena bukan pecinta alam. Kita perlu menumbuhkan rasa cinta terhadap alam melalui cinta kita terhadap diri sendiri, kita tidak mau mati miskin, berpedomanlah bila alam kita kaya, kitapun juga berkecukupan.

Artikel ini diikutkan dalam Kompetisi Menulis Kabar Baik GNFI #2


Sumber : Foto - foto Pribadi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini