Spesies Burung Rangkong Terbesar Asia Ada di Indonesia

Spesies Burung Rangkong Terbesar Asia Ada di Indonesia
info gambar utama

Satu lagi jenis satwa yang menjadi kekayaan fauna Indonesia. Burung yang memiliki nama lain Rhinoceros Hornbill ini merupakan salah satu spesies burung rangkong terbesar di Asia. Satwa ini banyak tersebar di kawasan Asia Tenggara terutama di hutan Sumatera, Kalimantan dan Jawa.

Burung yang dikenal dengan nama julang, kangkareng, dan enggang ini memiliki ciri yang khas pada paruhnya. Bentuk paruhnya yang berwarna kuning dan berpangkal merah menyerupai tanduk sapi yang melengkung ke atas.

Burung rangkong sebenarnya memiliki banyak jenis yang tersebar di beberapa kawasan Indonesia. Seperti di Sumatera yang dapat dijumpai sembilan jenis rangkong, antara lain enggang jambul, julang emas, kangkareng hitam, julang jambul-hitam, enggang klihingan, kangkareng perut-putih, rangkong papan, rangkong gading dan rangkong badak.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Burung rangkong badak sendiri memiliki ukuran sangat besar, sekitar 110 sentimeter. Tak salah kemudian jika burung rangkong ini dijuluki sebagai rangkong terbesar. Burung rangkong ini memiliki ciri di bagian kepala, punggung, dada dan sayapnya yang didominasi warna hitam. Sedangkan pada bagian perut dan pahanya berwarna putih, dan bagian ekornya berwarna putih mencolok dengan garis hitam lebar melintang.

Lambang Kesucian Kalimantan

Orang Dayak di Kalimantan memandang istimewa satwa satu ini. Bahkan burung rangkong badak ini diberikan penghargaan tertinggi, karena bagi mereka satwa ini melambangkan kesucian, kekuatan dan kekuasaan.

“Penampilannnya yang unik, membuat rangkong dipandang istimewa oleh masyarakat tertentu di Indonesia. Misalnya, masyarakat di pedalaman Kalimantan telah lama memilih jenis-jenis rangkong untuk digunakan sebagai upacara ritual,” tutur Johan Iskandar, Guru Besar Etnobiologi Universitas Padjadjaran (Unpad) seperti dilansir dalam mongabay.co.id.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Konon orang Dayak zaman dahulu menjadikan burung ini sebagai perantara berkomunikasi dengan arwah leluhur. Roh alam yang melindungi pulau Kalimantan dan orang Dayak dulunya sering menampakkan diri dengan wujud burung rangkong raksasa. Tak heran apabila dalam kesenian tari maupun kebudayaan orang Dayak, motif burung rangkong ini banyak ditemukan.

Keunikan Burung Rangkong

Ada yang unik dari kebiasaan burung rangkong badak pada pasangannya. Selama rangkong betina bersarang di lubang pohon yang ditutup dengan lumpur, rangkong jantan mencari dan memberi makanan ke rangkong betina lewat lubang yang disisakan separuh pada sarangnya. Lumpur akan dipecahkan oleh rangkong betina ketika sudah tiba saatnya telur yang dieraminya menetas.

Selain itu ditemukan fakta pula bahwa burung rangkong badak ini termasuk burung yang setia terhadap pasangannya. Apabila salah satu pasangannya mati, burung tersebut akan tetap sendiri hingga akhir hidupnya tanpa mencari pendamping lagi.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Kehebatan burung rangkong badak juga diakui dalam kemampuannya menebar biji hingga 100 kilometer jauhnya. Satwa pemakan buah-buahan ini terbilang sangat berjasa pada sebuah proses regenerasi hutan.

Menurut literatur Burung Indonesia oleh peneliti rangkong dan hujan tropis, Margaret F.Kinnaird dan Timothy G. O’Brien menjuluki satwa ini dengan petani hutan yang tangguh. Adanya korelasi yang kuat antara burung rangkong dan hutan yang sehat juga dapat dilihat dari keberadaan satwa ini. Apabila ada burung rangkong, tentunya ada pohon besar di hutan tersebut.

Burung yang banyak menghabiskan waktunya di atas tajuk hutan ini terbilang sudah tidak banyak jumlahnya. Menurut data International Union for Conservation of Nature (IUCN), keberadaan burung rangkong di Indonesia mulai sedikit.

Burung rangkong yang memiliki banyak manfaat khususnya dalam pelestarian hutan, sudah sepatutnya dilestarikan dan dilindungi keberadaannya. Tidak hanya memperhatikan keberadaan satwa saja, namun habitat dan lingkungannya juga.

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini