Besarnya nama Raden Ajeng Kartini dapat kita rasakan hingga kini. Tak hanya sebagai sosok pahlawan pejuang hak perempuan, nama Kartini juga dikenal sebagai ciri kota tempat kelahirannya, Jepara. Dari tengara (landmark) kota yang begitu populer, motif batik, makanan, pantai, festival dan masih banyak lagi, ikut menggunakan namanya.
Selain museum, monumen ari-ari dan makam Kartini, inilah ceceran nama besar Kartini yang dapat ditemui di Kabupaten Jepara, Jawa tengah.
Bumi Kartini
Selain Kota Ukir dan Scheveningen van Java, Kota Jepara juga disebut sebagai Bumi Kartini. Hal ini dikarenakan sejarahnya sebagai tempat kelahiran Kartini.
Batik Kartini
Di Jepara dikenal dua jenis batik, yaitu batik Jepara dan batik Kartini. Batik Jepara memiliki motif dengan nuansa ukiran kayu khas Jepara, sedangkan batik Kartini adalah batik yang dihasilkan oleh tangan RA Kartini selama ia tinggal di Jepara. Bunga kantil, parang gondosuli dan srikaton merupakan motif peninggalan Kartini,
Motif Batik Sekar Jagat Bumi Kartini
Ini merupakan pengembangan dari motif sekar jagat yang telah ada dalam motif batik Yogyakarta dan Solo. Sekar jagad bermakna keanekaragaman yang ada di penjuru bumi. Perbedaan motif sekar jagat yang dibuat Kartini adalah penambahan ornamen bunga melati (kantil) berupa stilisasi pada bagian garis pembatas.
Tugu Kartini
Tugu dengan patung dua perempuan ini menjadi simbol Kota Jepara. Kedua perempuan tersebut adalah Kartini dan seorang gadis kecil. Tangan kanan Kartini memegang obor, sedangkan tangan kiri memegang tangan si gadis kecil. Ada buku di tangan kiri si gadis kecil. Obor yang diangkat tinggi mencerminkan semboyan Kartini sebagai penerang, yang menerangi masa depan si gadis kecil dengan pendidikan. Tugu ini terletak di persimpangan Jalan RA Kartini di bagian utara, Jalan Pemuda di timur, Jalan KS Tubun di selatan dan Jalan Cokroaminoto di barat. Pengrajin kayu setempat juga mengukir tugu ini dalam ukuran mini, dijadikan cinderamata khas Jepara.
RSUD RA Kartini
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RA Kartini awalnya merupakan balai pengobatan sederhana di bangunan sekolah, yang diperuntukkan bagi anak-anak Belanda, kaum ningrat dan priyayi Jepara. Balai pengobatan ini menjadi satu-satunya lembaga kesehatan di masa itu, sehingga pengunjungnya begitu banyak. Malaria merupakan penyakit paling banyak yang ditangani, sebab wabah malaria saat itu menjangkit Hindia Belanda. Banyaknya jumlah pasien membuat status balai pengobatan ditingkatkan menjadi Rumah Sakit. Kini RSUD RA Kartini menjadi fasilitas kesehatan utama yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Jepara.
Stadion Gelora Bumi Kartini
Stadion Gelora Bumi (GBK) Kartini yang terletak di Ujungbatu ini, dibuka untuk umum sejak 2008. Selain menyelenggarakan pertandingan sepakbola, stadion ini menjadi markas Persatuan Sepak Bola Indonesia Jepara (Persijap). Stadion yang bangunan atapnya berbentuk kapal ini, memiliki kapasitas tempat duduk sebanyak 25.000.
Pantai Kartini
Posisinya yang berbatasan dengan Laut Jawa, membuat Kota Jepara memiliki pantai. Salah stau pantai yang paling sering dikunjungi wisatawan adalah Pantai Kartini. Pantai ini terletak di Desa Bulu, Kecamatan Jepara, atau sekitar 2,5 kilometer dari Pendopo Kantor Bupati Jepara. Pantai seluas 3,5 hektar ini menjadi pusat transportasi laut menuju Taman Laut Nasional Karimunjawa, Kawasan Pelestarian Alam Perairan yang dilindungi pemerintah nasional.
Pelabuhan Kartini
Pelabuhan kecil ini terletak di Jalan Ade Irma Suryani, tak jauh dari Terminal Jepara. Pelabuhan ini melayani transportasi laut dari Pulau Jawa ke Kepulauan Karimunjawa. Berbagai angkutan jasa penyeberangan melayani penumpang setiap hari.
KMC Kartini 1
Kapal Motor Cepat (KMC) Kartini 1 adalah salah satu armada angkutan laut untuk menyeberang ke Taman Nasional Karimunjawa. Dibutuhkan 3-4 jam perjalanan menyeberang dari Pelabuhan Kartini.
Bumi Kartini Expo
Untuk memperingati hari jadi Jepara, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara menyelenggarakan pameran produk unggulan kabupaten. Produk tersebut adalah kerajinan kayu, keramik, monel dan emas, tenun troso, batik Jepara dan Kartini, serta aneka makanan khas. Agenda yang dilaksanakan di Alun-alun Jepara 1 ini, diselenggarakan di tanggal 18-21 April di tiap tahunnya.
Festival Kartini
Pertama kali diadakan pada 2012, untuk memperingati hari jadi Kabupaten Jepara, sekaligus peringatan Hari Kartini. Festival ini digagas oleh aktor nasional kelahiran Jepara Alex Komang. Festival Kartini ditujukan untuk mengenalkan budaya Jepara, dengan menampilkan budaya tradisional dan modern. Budaya tradisional yang ditampilkan meliputi festival dolanan anak, lomba mengukir kayu, kirab budaya buka luwur, Opera Kartini dan resepsi Kartini.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
