Indonesia Mampu Penuhi Kebutuhan Energi dalam Negeri pada 2025

Indonesia Mampu Penuhi Kebutuhan Energi dalam Negeri pada 2025
info gambar utama

Pemerintah Indonesia akan mengubah kebijakan energi untuk menarik investasi. Nilai investasi yang ditargetkan sebesar $ 200 milyar selama dekade mendatang.

Kebijakan tersebut telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo. "Perubahan ini akan memungkinkan peningkatan berbagai insentif keuangan, termasuk impor peralatan dan teknologi pengeboran bebas pajak, serta pemulihan biaya yang lebih mudah," jelas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan kepada Bloomberg. Terdapat 14 blok minyak dan gas di Indonesia yang belum dieksplorasi, sebagian besar merupakan lapangan lepas pantai. Pemerintah inginkan kontribusi aktif dari perusahaan domestik dan asing untuk berpartisipasi.

Sebagai negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia berjuang untuk meningkatkan produksi minyak mentah dalam negeri. Hal ini diakibatkan oleh makin berkurangnya produksi untuk memenuhi kebutuhan lokal.

Untuk eksplorasi gas Masela yang telah lama tertunda, dibutuhkan biaya sebesar $ 16 miliar. Blok Natuna Timur dengan perkiraan cadangan gas sebesar 48 triliun kubik, membutuhkan investasi sebesar $ 30-40 miliar. Eksplorasi puluhan ladang metana minyak, gas dan batubara membutuhkan biaya hingga $ 40 miliar.

PT Pertamina keluarkan miliaran dolar untuk meningkatkan produksi di ladang minyak dan gas, demi meningkatkan kapasitas produksi. Peningkatan ini dilakukan dengan eksplorasi ladang dan program pemulihan minyak, lewat kerjasama dengan Rosneft OAO Rusia dan Arab Saudi Oil Co. Kerjasama tersebut diharapkan mampu tingkatkan prosuksi, dari 800.000 barel minyak mentah per hari saat ini, menjadi 1 juta barel pada 2019 mendatang.

Meski telah meningkatkan kapasitas penyulingan sebesar 500.000 barel per hari, hingga tujuh tahun ke depan Indonesia masih harus mengimpor setengah dari kebutuhan bahan bakar tahunan. Sedangkan kapasitas pemrosesan diyakini akan tumbuh sebesar 2 persen pada 2025, dengan nilai konsumsi yang melonjak hingga 31 persen. Presiden mendorong Pertamina untuk meningkatkan produksi minyak mentah, dengan membangun kilang-kilang lokal.

Dengan dukungan dana berbagai pelaku perminyakan untuk mengekslorasi minyak dan gas Indonesia, dalam 10 tahun mendatang Indonesia mampu melayani kebutuhan energi dalam negeri.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini