Kontent Interaktif: 5 Temuan dari Peta Peperangan E-Commerce Indonesia Terbaru

Kontent Interaktif: 5 Temuan dari Peta Peperangan E-Commerce Indonesia Terbaru
info gambar utama

Persaingan E-Commerce Indonesia semakin panas pada Q1 2017. Beberapa diantaranya adalah re-branding Blanja.com, Kerja sama Alfacart dengan Unilever, dan Gerena berubah nama menjadi SEA yang kemudian mengucurkan dana 550 juta dolar untuk fokus ke E-Commerce Indonesia.

Di iPrice, kami merilis Peta E-Commerce Indonesia V.2.0. Dalam konten interaktif ini pembaca dapat mengurutkan dan memfilter 50+ E-Commerce Indonesia berdasarkan berbagai ukuran, mulai dari pengunjung perbulan sampai jumlah karyawan.

Ada beberapa pembaruan dalam versi 2.0, seperti data dari Januari-Maret 2017 dan juga angka yang telah diverifikasi oleh toko online seperti, Bhinneka, Alfacart, Bobobobo, Orami dan UKM Market.

Dalam E-Commerce Indonesia terbaru V.2.0 ada lima temuan menarik yang bisa kita lihat dari peperangan E-Commerce Indonesia dari bulan Januari-Maret 2017.

1. E-Commerce Lokal Tetap Menjadi Raja

Dari 10 besar e-commerce berdasarkan pengunjung perbulan, 7 diantaranya adalah e-commerce lokal. 7 E-Commerce Lokal ini adalah Tokopedia, Elevenia, Bukalapak, Blibli, Alfacart, Mataharimall dan Bhinneka. 3 E-Commerce internasional yang masuk dalam daftar adalah, Lazada, JD.ID dan Blanja.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi ini. Pertama, karena pemain lokal selalu berusaha untuk membuat produk meereka “dekat” dengan masyarakat. Dekat disini adalah memainkan kondisi psikologis masyarakat Indonesia yang selalu bangga dengan produk yang berasal dari dalam negeri. Hal ini dapat dilihat dari produk mereka, kampanye media sosial dan juga promosi-promosi yang mereka lakukan.

Selain itu, penggunaan istilah lokal dalam penamaan perusahaan juga memiliki faktor tersendiri. Karena semakin mudah untuk masyarakat menyebutkan dan mengingat nama e-commerce tersebut. Contohnya “Bukalapak”, “Tokopedia”, “Bhinneka” dan juga “Mataharimall”.

2. Lazada Masih Mengalahkan Tokopedia dalam Jumlah Pengunjung Perbulan

Sebagia pemain lokal besar, Tokopedia secara terus menerus mengejar Lazada dari segi pengunjung perbulan. Pada Peta E-Commerce Indonesia versi 1.0, pengunjung perbulan Lazada adalah 49.000.000, sedangkan Tokopedia sebesar 39.666.000, hanya berbeda 300.000.

Dalam data terbaru peta E-Commerce Indonesia, pengunjung perbulan Lazada meningkat menjadi 51.133.000, memperbesar jarak dengan Tokopedia yang memiliki pengunjung perbulan sebesar 46.533.000.

3. Blibli Menjadi Raja Twitter dan Facebook

Di Indonesia, Blibli merajai 2 dari 3 media sosial yang menjadi parameter di Peta E-Commerce Indonesia yaitu Facebook dan Twitter.

Jumlah fans Blibli di Facebook adalah sebesar 3.703.000, terpaut 1.100.000 dari Tokopedia yang menempati posisi kedua. Jumlah pengikut Blibli di Twitter adalah sebesar 418.000, lebih besar 297.000 dari Tokopedia.

4. E-Commerce Fesyen Merajai Instagram

E-commerce dengan tipe fashion merajai media sosial Instagram. Dari 10 e-commerce dengan jumlah pengikut terbanyak di Instagram, 50% nya adalah e-commerce dengan tipe fashion.

5 e-commerce itu adalah Hijup dengan jumlah pengikut 541.000, 8wood dengan 262.000, Brodo dengan 211.000, Zalora dengan 200.000 dan juga Hijabenka dengan 153.000.

Hal ini disebabkan oleh karakteristik e-commerce fashion yang mementingkan aspek visual dari barang-barang yang mereka jual. Instagram merupakan tempat yang paling tepat bagi mereka dalam memaparkan foto-foto barang yang mereka jual dengan kualitas yang baik.

5. Alfacart Menyalip Mataharimall dalam Segi Pengunjung Perbulan

Alfacart dan Mataharimall sama-sama berawal dari bisnis offline yang kemudian masuk ke ranah online. Dalam Peta E-Commerce Indonesia V.1.0 jumlah pengunjung bulanan Alfacart masih berada dibawah Mataharimall, yaitu 16.000.000 VS 18.000.000.

Namun, pada data terbaru Peta E-Commerce Indonesia, Alfacart berhasil memperbesar jarak dengan Mataharimall. Pada Q1 2017, pengunjung perbulan Alfacart adalah sebesar 17.000.000. Sedangkan Mataharimall turun ke angka 7.500.000.

Bulan Maret lalu, Alfacart juga mengumumkan kerja sama dengan Unilever untuk memperkuat sektor “Groceries”.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini