Doclasworks Mengenalkan Talenta Kerajinan Indonesia Lewat Produk Kayu

Doclasworks Mengenalkan Talenta Kerajinan Indonesia Lewat Produk Kayu
info gambar utama

Bertemu dengan kawan lama bisa menjadi sebuah awal perjalanan yang menarik. Seperti yang dialami oleh Franky Goestaman dan Rayi Christian Wicaksono, keduanya adalah teman lama yang kemudian sepakat untuk menjalankan bisnis bersama bernama Doclassworks. Jadi reuni tidak sekadar jadi ajang untuk mempertahankan silaturahim tetapi juga mampu membuka wawasan, pengalaman, atau malah peluang baru.

Doclassworks merupakan sebuah merek produk kayu buatan tangan (handmade) yang dimulai dari sebuah kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, Sleman. Merek ini berawal dari keinginan Franky dan Rayi untuk mencari pengalaman dan tantangan baru setelah beberapa lama bekerja kantoran. Franky sempat bekerja menjadi production engineering, sedangkan Rayi bekerja sebagai web developer.

Menemukan Ketertarikan Pada Produk Kayu dan Bambu

Franky yang merasa jenuh dengan pekerjaan kantornya akhirnya memutuskan untuk berhenti dan mencari peluang untuk membuat usaha sendiri. Hingga pada suatu kesempatan, Rayi menghubungi Franky yang merupakan kawan SMAnya dan mengajak bertemu. Keduanya ngobrol panjang dan membahas banyak hal, mulai dari kehidupan pribadi, pekerjaan, hobi, dan masih banyak lagi. Perbincangan mereka makin menarik ketika keduanya ternyata sama-sama menyukai produk kayu yang unik.

“Menurut kami, kayu dan bambu itu merupakan unsur alam yang naturally paling menarik dilihat. Mempunyai nilai seni dan bisa dijadikan macam-macam produk yang menarik. Selain itu, kayu dan bambu menawarkan taste/rasa premium dari sebuah benda,” kata Franky.

Rafi dan Franky (Foto: Qlapa.com)
info gambar

Itulah mengapa Rayi kemudian mengajak Franky untuk membuat produk kayu yang unik, menarik, tapi juga bermanfaat. Awalnya, Franky sempat ragu, karena tidak satu pun dari mereka yang mengerti tentang wood crafting. Namun karena passion mereka yang besar, keduanya akhirnya nekat untuk mendirikan brand Doclassworks meski harus belajar sendiri selama beberapa bulan.

“Kami harus belajar banyak mengenai kayu dan proses pengerjaan kayu yg benar jadi kami rajin Googling referensi pengerjaan kayu. Di awal kita banyak trial and error karena kita semua kerjakan sendiri. Kalau diestimasi hingga kami bisa yakin dengan kapasitas kemampuan kami, itu kira memakan waktu sekitar 4-5 bulanan,” ingat Franky.

Setelah melalui proses trial and error, mereka akhirnya berhasil menciptakan produk pertama mereka, yaitu stand atau dudukan smartphone.

Sisi Lain dari Sebuah Kayu

Lewat Doclassworks Rayi dan Franky ingin melakukan sesuatu yang berbeda untuk sebuah produk kayu. Kalau umumnya produk kayu selalu identik dengan mebel dan furniture, mereka ingin mencoba membuat produk yang berbeda dari itu. Mereka mengusung slogan “The other side of wood”.

“Kami ingin memperlihatkan bahwa ‘kayu itu masih mempunyai sisi lain’ di luar perabotan mebel atau furniture, bahwa produk dari kayu itu bisa dibuat untuk produk lain yang jarang kita lihat di pasaran.”

Produk Doclassworks banyak terinspirasi dari produk-produk kayu unik yang ada di luar negeri. Rayi sendiri juga secara spesifik tertarik dengan dudukan ponsel yang terbuat kayu yang sempat dilihatnya. Dari situ, mereka juga memutuskan untuk membuat produk kayu unik yang selain terlihat keren yang secara spesifik untuk meja kerja. Seperti dock handphone, lampu kayu, speaker bambu, flashdisk kayu, dan sebagainya.

Di masa awal, untuk memproduksi produk mereka hanya bekerja berdua. Tapi sekarang mereka dibantu oleh beberapa orang perajin. Franky menjalankan Doclassworks secara penuh waktu, sementara Rayi masih bekerja sebagai web developer di kantornya sambil menyempatkan waktu menangani Doclassworks. Keduanya juga membagi tugas dengan adil, dimana Franky bertugas menangani desain dan produksi, sedangkan Rayi menangani web dan juga customer service. Dengan begitu, masing-masing punya tanggung jawab yang jelas dalam perannya.

Produk dudukan smartphone buatan Doclassworks (Foto: doclassworks.id / instagram.com)
info gambar

Ingin Menjangkau Seluruh Dunia

Meski Doclassworks baru dimulai sejak September 2015, Rayi dan Franky ternyata memiliki impian yang besar. Mereka optimis bahwa produk mereka punya kualitas yang baik untuk dipasarkan di luar Indonesia.

“Kami juga ingin mempromosikan produk lokal ke luar. Maka dari itu kami juga mencantumkan harga USD di web kami,” Franky menjelaskan.

Saat ini, sebagian besar pembeli mereka adalah orang Indonesia. Tapi, meskipun belum banyak, mereka sudah pernah beberapa kali dihubungi oleh calon pembeli dari luar negeri, dan sudah sempat menjual produk mereka sampai ke Malaysia.

Ke depannya, mereka berharap agar Doclassworks mampu berkembang dan terus membuat produk handmade kayu berkualitas. Salah satu tujuannya adalah memperlihatkan ke seluruh dunia bahwa produk handmade Indonesia itu keren, dan sumber daya yang ada di negeri ini sebenarnya bisa membuat produk-produk yang unik.

Artikel ini merupakan hasil kolaborasi GNFI dengan Qlapa.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini