Lembaga Internasional: Indonesia Layak bagi Investasi Asing

Lembaga Internasional: Indonesia Layak bagi Investasi Asing
info gambar utama

Lembaga pemeringkat investasi internasional Standard and Poor's (S&P), 19 Mei 2017 lalu memberi penilaian bahwa Indonesia layak bagi investasi asing. Pemeringkatan ini memberi Indonesia peringkat investasi (investment grade) berupa BBB-. Stabilnya utang pemerintah dan menurunnya tingkat defisit anggaran secara berjenjang, merupakan hal utama yang menjadi penilaian S&P.

S&P merupakan lembaga asal Amerika Serikat yang melakukan pemeringkatan atas saham dan obligasi bagi berbagai perusahaan dan negara di dunia. Ini merupakan salah satu dari tiga perusahaan besar dalam industri pemeringkatan efek, selain Moody's dan Fitch Ratings. Bank Indonesia juga mengakui dua lembaga pemeringkat lain, yaitu Pemeringkat Efek Indonesia dan Moody's Indonesia.

Peringkat investasi bermakna bahwa suatu perusahaan atau negara dinilai memiliki kemampuan yang cukup untuk melunasi utangnya. Peringkat BBB- bermakna bahwa kemampuan perusahaan atau negara tersebut dinilai stabil (stable outlook). Menurut S&P pada Liputan6.com, momentum ini terjadi akibat meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo pada Kompas.com, menilai lima indikator yang menjadi pertimbangan lembaga pemeringkat, yaitu:

1. Fundamental ekonomi

Seberapa besar kekuatan ekonomi menghasilkan pertumbuhan, apakah stabil, dan bagaimana prospeknya adalah hal yang dinilai. Dalam konteks Indonesia, pemulihan ekonomi terus berlanjut sejak kuartal II 2015. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan semakin tinggi pada tahun 2019, sejalan dengan meningkatnya hasil pembangunan infrastruktur yang mendorong kuatnya produktivitas.

2. Kebijakan moneter

Kredibilitas kebijakan moneter Indonesia dipercayai lembaga pemeringkatan. Kebijakan keuangan tersebut adalah pengendalian inflasi, stabilitas nilai tukar, tata kelola, dan komunikasi kebijakan. Menurut Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai angka 5,1 persen. Pulihnya sektor ekspor Indonesia menjadi salah satu penggerak penting.

3. Ketahanan fiskal

Mencakup bagaimana Indonesia mengendalikan defisit dan pengelolaan pembiayaan fiskal. Hal ini terkait dengan kredibilitas fiskal, yang di Indonesia terus menguat. Pemerintah telah keluarkan kebijakan pemotongan pengeluaran publik, yang sebabkan kenaikan defisit fiskal hingga 3 persen dari PDB

4. Ketahanan eksternal

Turunnya defisit transaksi berjalan hingga ke level sangat rendah, menambah nilai positif bagi penilaian Indonesia. Kecukupan dari cadangan devisa turut mempengaruhi. Cadangan devisa sebesar US$ 123 miliar yang berhasil dikumpulkan pemerintah, turut menjadi pertimbangan.

5. Paket kebijakan

Deregulasi, perbaikan iklim investasi, percepatan izin usaha dan perbaikan infrastruktur yang meningkat pesat di Indonesia menjadi nilai positif. Program pengampunaan pajak (tax amnesty) yang dilakukan pemerintah juga mampu menambah setoran pajak hingga lebihi US$ 11 miliar. Setoran pajak ini membantu kurangi tekanan anggaran sekaligus menjadi pemasukan bagi berbagai proyek infrastruktur. Saat ini Indonesia telah menyelesaikan berbagai proyek strategis, seperti jalan tol, bandara, irigasi dan bendungan.

Secara umum, peringkat investasi memberikan kepercayaan sebagai negara dengan ekonomi kuat, stabilitas politik dan keamanan kondusif, serta memiliki manajemen anggaran yang bijaksana. Dengan mengantongi peringkat investasi, Indonesia akan miliki kesempatan lebih besar untuk mendatangkan investasi dari luar negeri. Membaiknya iklim investasi dengan kedatangan investor asing, akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Status peringkat investasi Indonesia, pertama kali diraih dari S&P pada 1992. Kemudian dari Moody's pada Maret 1994 dan Fitch Ratings pada 1997. Lalu sekali lagi dari S&P pada 1998 sebelum terjadinya krisis moneter. Lalu di tahun 2011 oleh Fitch Ratings. Sebelumnya peringkat teranyar telah diberikan Fitch Ratings pada 1 Desember 2016 dengan penilaian BBB-. Menyusul Moody's pada 8 Februari 2017, serta Japan Credit Rating Agency Ltd (JCR) pada 7 Maret 2017 yang juga berikan BBB-.

BBB- merupakan peringkat investasi tertinggi di ASEAN. Indonesia pantas bangga atas capaian ini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini