9 Juni Nanti, Fenomena Minimoon Hampiri Langit Indonesia

9 Juni Nanti, Fenomena Minimoon Hampiri Langit Indonesia
info gambar utama

Jika Supermoon adalah fenomena dimana penampakan bulan purnama dengan ukuran sangat besar, maka Minimoon adalah kebalikannya. Bulan purnama yang muncul di langit akan terlihat jauh lebih kecil dari biasanya, dikarenakan jaraknya yang berada sangat jauh dari biasanya. Kabar baiknya, fenomena ini bisa dilihat di langit Indonesia pada 9 Juni 2017 mendatang.

Pada tanggal tersebut, jarak bulan dari bumi adalah sekitar 406.401 kilometer, lebih jauh 50.000 kilometer dibandingkan dengan fenomena supermoon pada 25 Mei 2017 silam. Ukuran bulan pada saat itu akan terlihat 7 persen lebih kecil dari ukuran normal bulan purnama biasa, atau 14 persen lebih kecil dari fenomena supermoon. Selain itu, peredupan cahaya bulan juga akan terjadi, walau tidak begitu terlihat secara kasat mata. Situs Earthsky mencatat bahwa peredupan cahaya akan berkisar sebesar 15 persen.

Fenomena Minimoon terjadi karena orbit bulan yang mengelilingi bumi bukanlah berbentuk bulat sempurna, melainkan elips. Sehingga pada keadaan tertentu, jarak bulan akan terlihat lebih jauh dari biasanya. Pula sebaliknya, pada keadaan lainnya, jarak bulan akan terasa sangat dekat. Hal ini diakibatkan oleh orbit elips yang membuat jarak bulan dan bumi berubah – ubah, bergantung pada pengaruh dari ukuran piringan orbit tersebut.

Lingkaran orbit bulan yang berbentuk elips (earthsky.org)
info gambar

Fenomena ini bisa dilihat dengan mata telanjang mulai pukul 20.10 WIB, yang akan memproyeksikan jarak terjauh bulan dari bumi. Bersamaan dengan itu Planet Saturnus juga akan hadir, namun tidak bisa terlihat dengn mata telanjang karena cahayanya yang terlalu redup. Butuh bantuan teleskop untuk bisa mengamati planet tersebut secara lebih jelas.

Namun, jangan kecewa. Salah satu planet lain juga akan muncul, yakni Jupiter yang turut terlihat dengan mata telanjang pada saat fenomena minimoon terjadi. Dengan kecemerlangan -2,19, Jupiter akan bisa dilihat dengan cukup jelas tanpa bantuan alat seperti teleskop dan sebagainya.


Sumber: eartsky.org || kompas.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini