Sunaka Jewelry Lestarikan Keindahan Bali Lewat Karya Kerajinan Perhiasan

Sunaka Jewelry Lestarikan Keindahan Bali Lewat Karya Kerajinan Perhiasan
info gambar utama

Perhiasan, emas merupakan primadona yang selalu diminati oleh kaum wanita. Berbagai pengrajin emas terkenal di Indonesia tersebar di berbagai kota. Salah satu pengrajin tersebut adalah Sunaka Jewelry yang berada di Desa Celuk Gianyar, Bali.

Perusahaan kerajinan perhiasan yang berdiri sejak tahun 1979 tersebut ternyata telah memproduksi hasil kerajinan emas untuk permintaan ekspor dari merek-merek luar negeri. Hingga kemudian krisis ekonomi pada 1998 berdampak pada Sunaka Jewelry. Pesanan menurun drastis, namun situasi tersebut menjadi momentum baru bagi merek yang telah turun temurun tersebut untuk bangkit.

“Tapi sejak krisis tahun 1999 pesanan kita berkurang jauh. Bahkan ada yang sudah putus. Akhirnya kita munculkan lagi tahun 2000 Memang agak berkurang sih tahun 2000. Tahun 2014 baru kita publish sebagai sebuah brand. Jadi bikin brand sendiri dan punya produk sendiri,” ujar Kadek Ganda Ismawan, owner Sunaka Jewelry.

Perjuangan menghidupkan kembali usaha yang redup bukan perkara mudah. Nama Sunaka Jewelry diambil dari nama sang ayah dan telah menjadi usaha keluarga yang kini dijalani oleh Kadek. Bahkan dirinya harus memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan sebagai manager hotel demi membangun kembali Sunaka Jewelry.

“Memang banyak teman-teman saya yang nggak mau meneruskan usaha keluarga. Tapi kalau saya sih pertama mau melestarikan tradisi di kampung kita yang sudah ratusan tahun ada sebagai pengrajin. Saya ingin melestarikan itu sebagai warisan leluhur buat anak cucunya. Kasihan juga nanti malah berkembangnya di tempat lain padahal kita sudah ada dari dulu,” ujar sarjana ekonomi lulusan Universitas Udayana ini.

Perhiasan perak karya Sunaka (Foto: Qlapa.com)
info gambar

Ketertarikan masyarakat Indonesia untuk mulai memakai perhiasan selain emas juga jadi salah satu alasan yang membuat Kadek mantap untuk menekuni pasar lokal seperti perhiasan perak. Padahal perak sempat dipandang sebelah mata namun kini mulai diminati masyarakat.

Sunaka Jewelry yang berada di lingkungan para pengrajin perhiasan membuat persaingan cukup kuat sehingga perlu adanya diferensiasi. Itu sebabnya Sunaka memiliki ciri khas tersendiri untuk membedakan produknya dari perhiasan lain.

“Yang pertama pastinya dari kualitas. Dalam proses pengerjaan kita memang fokus pada detail-detail dari kehalusan dan kerapihan. Yang kedua adalah desainnya. Walaupun kita ada ciri khas dari Bali ciri khas dari Indonesia, tapi kita sudah kontemporer dan sudah mengikuti desain yang terkini. Produk kita juga nggak sama dengan yang lain karena kita memang develop produk sendiri, nggak mengikuti yang lain,” terang pria kelahiran Denpasar, 10 Oktober 1981 itu.

Diakui Kadek, keindahan alam dan budaya Indonesia memang jadi sumber inspirasi desain produknya.

“Ada budaya Bali, Kalimantan, Jawa itu unsur budayanya sangat menginspirasi. Termasuk juga alam, dari dari laut, binatang, sampai pola-pola tumbuhan itu banyak sekali yang bisa kita ambil untuk inspirasi desain,” imbuhnya.

Sampai saat ini, produk giwang atau anting masih menjadi andalan dari Sunaka. Model Ombak Segare adalah salah satu koleksi Sunaka berpredikat best seller.

Sunaka Jewelry saat ini memiliki dua toko yang ada di Denpasar dan Ubud. Dibantu oleh 20 orang pengrajin dan 15 karyawan di office dan store, Sunaka kini meraih omzet rata-rata Rp 300 – 400 juta perbulannya.

Sudah malang melintang di industri perhiasan, tidak lantas membuat Kadek berpuas diri. Salah satu usaha untuk membuat produk Sunaka Jewelry semakin laris adalah dengan mulai merambah dunia jual beli daring.

Kerajinan emas jadi salah satu produk andalan Sunaka Jewelry (Foto: Qlapa.com)
info gambar

“Terus terang jualan online ini termasuk barang baru bagi kita. Walaupun temen-temen yang lain mungkin sudah duluan. Kalau offline kita kan memang sudah dari dulu, tapi pas jualan online pertama itu exciting banget,” ucapnya.

Beberapa pasar daring sudah dicobanya namun Qlapa.com menjadi pilihan utama bagi Kadek. Dirinya mengakui bahwa bergabung dengan Qlapa memberikan manfaat lebih dari sekadar tempat berjualan.

“Kita ada grup WhatsApp juga. Ada info-info tips biar kita jualan optimal di marketplace. Foto juga dibantu. Terus ada jualan offline juga kaya pameran. Komunikasi nyambung jadi kalo ada special request dari customer disampein juga ke kita. Terus kita juga diingetin untuk kirim on time. Itu saya rasa luar biasa banget,” aku Kadek.

Saat ditanya mengenai cita-citanya terhadap Sunaka Jewelry, Kadek mengungkapkan bahwa dirinya berharap agar bisa mengembangkan merek warisan keluarganya tersebut menjadi merek yang tidak hanya berkembang di dalam negeri. Sehingga bisa bersaing dengan merek-merek luar negeri yang sudah terkenal seperti Guess dan Tifany.

Artikel ini hasil kolaborasi GNFI dengan Qlapa.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini