Mendengar nama Sri Mulyani tentunya bukan nama asing bagi kita. Ia adalah sosok yang menginspirasi bagi banyak orang di Indonesia melalui kinerjanya yang luar biasa. Tak ayal banyak yang mengidolakan ibu 3 anak ini. Selain dinilai cerdas dan pintar, Sri Mulyani juga dinilai sangat cekatan serta pekerja keras untuk negaranya. Siapapun akan sepakat bahwa Sri Mulyani telah berkontribusi banyak untuk Indonesia, untuk itu yuk kita mengenal lebih dalam mengenai Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Wanita bernama lengkap Sri Mulyani Indrawati ini lahir di Tanjungkarang, Lampung pada 26 Agustus 1962. Anak dari pasangan Prof. Satmoko (alm) dan Prof. Dr. Retno Sriningsih Satmoko (alm.) ini merupakan anak yang berprestasi tinggi, hal ini pun dipengaruhi oleh lingkungan dan keluarganya. Sri Mulyani memiliki 9 saudara, ia sendiri adalah anak ke tujuh dari 10 bersaudara yang semuanya memiliki prestasi yang menonjol dan memili gelar master maupun doktor.
Sri Mulyani pernah mengenyam pendidikan di SMP N 2 Lampung dan SMA 3 Semarang kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia jurusan Ekonomi pada tahun 1981 dan lulus pada 1986. Ia kemudian meneruskan jenjang pendidikannya di Luar negeri yakni di University of Illnois Urbana Champaign, Amerika Serikat dengan jurusan Master of Science of Policy Economics. Untuk S3, ia juga melanjutkan kuliah di kampus yang sama pada tahun 1990-1992 dan mendapat gelar Ph.D untuk jurusan ekonomi.
Karir Sri Mulyani
Perjalanan karir istri dari Tony Sumartono ini begitu panjang, ia pernah bekerja sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Lembaga Fakulta Ekonomi Universitas Indonesia, menjadi Asisten Professor di University of Illnois at Urbana, Champaign USA pada tahun 1990, dan anggota Tim Asistensi menteri Keuangan Bidang Keuangan dan Moneter, Departemen Keuangan RI pada tahun 1998. Di tahun 2001, Ia juga pernah bekerja sebagai konsultan untuk US Agency for International Development (USAID) di Atlanta, Georgia.
Karir Sri Mulyani yang sangat luar biasa juga diraih ketika ia terpilih menjadi Executive Director International Monetary Fund (IMF) pada oktober 202 mewakili negara-negara di Asia Tenggara (South East Asia/SEA Group), pada jabatan ini Sri Mulyani bertugas untuk menentukan berbagai kebijakan dan keputusan yang mewakili berbagai negara, tak hanya Indonesia.
5 Desember 2005,Ia dipercaya untuk menjadi Menteri Keuangan pada masa presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggantikan Jusuf Anwar dan pada tahun 2008 ia menjabat sebagai Pelaksana Tugas Mentri Koordinator Bidang Perekonomian menggantikan Dr. Boediono yang dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia. karir ibu cerdas ini pun bukan berarti tanpa hambatan dan tantangan, teringat jelas dikepala kita tentang kasus Bank Century yang mencatut nama Sri Mulani ke pengadilan tinggi pada tahun 2008. Saat itu Sri Mulyani dengan tegas dan cerdas serta berani, menjelaskan secara rinci dan detail akan apa yang sebenarnya terjadi pada saat krisis global tersebut. Di tengah tekanan yang ada dari banyak pihak, Sri Mulyani dengan tegar memutuskan untuk mengundurkan diri.
Namun ternyata karir wanita yang memiliki nama panggilan ibu Ani ini makin menanjak, dunia melirik anak bangsa yang cerdas dan tegas ini, Pada tanggal 5 mei 2010, Sri Mulyani dipercayai untuk menjabat sebagai Managing Director di Bank Dunia menggantikan Juan Jose Daboub. Ia memiliki tanggung jawab atas kebijakan yang mempengaruhi 74 negara di Amerika Selatan, Karribean, Asia Timur, Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika Utara. Posisi ini jelas menunjukkan bahwa anak bangsa Indonesia memiliki kemampuan yang luar biasa sehingga organisasi besar seperti Bank Dunia pun mempercayai Sri Mulyani dengan posisi penting.
Kembali Ke Indonesia
Memiliki posisi tinggi dan bekerja di Amerika Serikat tidak lantas melunturkan rasa nasionalisme ibu berkacamata ini. Setelah Indonesia berganti pemimpin negara dari Susilo Bambang Yudhoyono ke Joko Widodo, Sri Mulyani diminta oleh Presiden Jokowi untuk kembali ke Indonesia dan menjabat menjadi Menteri Keuangan. Permintaan ini kemudian diterima oleh Sri Mulyani dan tentu saja ia tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk membantu membangun Indonesia. Di sebuah media Sri Mulyani mengatakan alasannya kembali ke Indonesia, “buat saya, pilihan kembali ke Indonesia, adalah pilihan hidup yang sangat nyata. Karena saya cinta Indonesia, karena saya ingin memberi yang terbaik untuk negeri ini.” Ujarnya.
27 Juli 2016 adalah tanggal dimana Sri Mulyani menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia dibawah komando Presiden Joko Widodo sebagai kepala negara menggantikan Bambang Brodjonegoro. Salah satu program yang berhasil menguntungkan negara yang digagasnya adalah program Tax Amnesty. Berdasarkan Surat Pernyataan Harta dalam data statistic Tax Amnesty total harta yang dilaporkan mencapa Rp4.855 triliun.
Prestasi Sri Mulyani
Dalam masa Sri Mulyani berkarir, ia telah mendapatkan beberapa penghargaan tinggi, diantaranya adalah penobatan sebagai menteri Keuangan Terbaik Asia 2016 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Pada tahun 2007 majalah Globe Asia mencatatkan nama Sri Mulyani sebagai wanita berpengaruh ke-2 di Indonesia, bulan Oktober 2007 tepatnya.
Di tahun berikutnya Majalah Forbes menobatkan nama Sri Mulyani sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia. Ia juga memprakarasi adanya Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang kini telah menghantarkan ribuan anak bangsa untuk mengenyam pendidikan baik di luar maupun dalam negeri dengan harapan agar mereka yang telah dibiayai oleh LPDP dapat membangun Indonesia.
pada Juli 2016, Majalah Finance Asia yang berbasis di Hong Kong menobatkan Sri Mulyani sebagai menteri keuangan terbaik Asia. Sebelumnya, Majalah Forbes pada senin 6 Juni 2016 juga melansir nama-nama orang berpengaruh di dunia dan Sri Mulyani mencatatkan nama di peringkat ke-37, ia dianggap berjasa dan berperan besar dalam perekonomian dunia.
“ I AM STILL AN INDONESIAN CITIZEN”
_Sri Mulyani Indrawati_
Sumber : Dirangkum dari berbagai sumber
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.
