Wow Bantul Jadi Rujukan Delegasi ASEAN Belajar Human Development Berbasis Masyarakat

Wow Bantul Jadi Rujukan Delegasi ASEAN Belajar Human Development Berbasis Masyarakat
info gambar utama

Siapa yang mengira bahwa Kabupaten Bantul di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi rujukan tingkat ASEAN dalam pembangunan berbasis masyarakat (Community-driven development). Pengakuan tersebut terbukti pada saat 60 delegasi dari negara-negara ASEAN berkunjung ke kabupaten yang terkenal dengan kuliner geplak tersebut pada Rabu, 12 Juli yang lalu.

Sebagaimana diberitakan Solopos, para delegasi tersebut hadir dalam rangka ASEAN Workshop on Social Protection Through Community-Driven Development Platforms. Dalam kegiatan ini para delegasi mempelajari program pembangunan berbasis masyarakat yang telah dilakukan di Bantul. Bantul merupakan kabupaten yang direkomendasikan oleh Kementerian Desa pada Ketua rombongan delegasi ASEAN, Tommy Kapuenios dari Filipina. Program lokakarya ini sendiri merupakan program dari Kementerian Desa dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Delegasi-delegasi tersebut diajak untuk mengunjungi enam di desa di Bantul yakni Desa Dlingo, Terong dan Karangtengah. Hari ini (13/7) para delegasi juga akan mengunjungi kabupaten peraih penghargaan Desa Terbaik di ASEAN, Gunungkidul.

Tommy menjelaskan bahwa tujuan para delegasi datang ke Bantul adalah untuk mengamati dan mempelajari bagaimana pembangunan berbasis masyarakat diterapkan. Harapannya setelah belajar langsung di lokasi, para delegasi mampu menerapkannya di negara mereka masing-masing.

Sementara itu, Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslim mengungkapkan bahwa kesuksesan pembangunan berbasis masyarakat di Bantul adalah karena adanya budaya Gotong Royong. Menurutnya, budaya tersebut merupakan kekuatan yang membawa masyarakat rela saling bahu membahu mengadapi tantangan apapun dan berusaha menemukan solusi terbaik.

“Seperti yang terjadi saat gempa 2006, waktu yang kami butuhkan untuk rekonstruksi pasca bencana relatif singkat,” ucapnya.

Abdul juga menjelaskan bahwa Human Development Indeks Bantul pada tahun 2016 terbilang cukup tinggi dengan nilai 77,99 poin dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,09 persen. Dirinya berharap agar kunjungan para delegasi ASEAN ini dapat meningkatkan kunjungan pariwisata dan makin membuka iklim investasi di Bantul.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini