Teknologi LTE Tidak Lama Lagi Bakal Kuasai Indonesia

Teknologi LTE Tidak Lama Lagi Bakal Kuasai Indonesia
info gambar utama

Bila selama ini di Indonesia telah secara luas teknologi 3G diterapkan, teknologi Long Term Evolution (LTE) diprediksi akan mendominasi Indonesia pada tahun 2022 mendatang. Hal ini membuktikan bahwa kebutuhan terhadap koneksi internet kecepatan tinggi akan terus meningkat.

Sebagaimana terungkap dalam Ericsson Mobility Report untuk kuartal I 2017, pelanggan teknologi LTE pada tahun 2016 baru mencapai 10%. Namun Presiden Direktur Ericsson Indonesia dan Timor Leste Thomas Jul mengungkapkan bahwa teknologi LTE akan mencapai tingkat cakupan 65% dari total pelanggan selular pada tahun 2022.

"Di kawasan Asia Pasifik (APAC) secara lebih luas, LTE akan mewakili 55% dari keseluruhan pelanggan seluler pada akhir tahun 2022," kata Thomas seperti dikutip dari Indotelko.

Perluasan jaringan LTE di Asia Pasifik pun akan mengubah kebiasaan pelanggan dalam mengkonsumsi konten. Konten video streaming akan semakin digemari konsumen berkat kecepatan unduh teknologi LTE yang mencapai 1 gigabit per detik (GBPS). Kecepatan menakjubkan ini telah terjadi di Australia dan Singapura.

Namun pertumbuhan adopsi teknologi LTE ini sangat erat hubungannya dengan penetrasi ponsel pintar sehingga pertumbuhan ponsel pintar harus terus meningkat untuk menambah lalu lintas data. Berdasarkan laporan Ericsson pula pada akhir 2017 diprediksi 50% pelanggan selular telah menggunakan ponsel pintar. Di tahun 2022 jumlah tersebut akan meningkat mencapai 80% di Asia Pasifik.

Sementara itu, teknologi lanjutan dari LTE atau yang dikenal sebagai 5G akan mencapai 10% pelanggan di Asia Pasifik pada tahun 2022. "Pada tahap awal, ini akan dimulai di Korea Selatan pada tahun 2018, diikuti oleh Jepang dan China pada tahun 2020," katanya.

Adopsi awal teknologi 5G diperkirakan akan mampu menjaring 28 juta pelanggan di tahun 2022. Pengembangan beragam kegunaan yang inovatif diprediksi akan menciptakan percepatan penerapan 5G di kawasan Asia Tenggara dan Oseania.

Dominannya LTE dan mulai diadopsinya 5G menjadi peluang bisnis baru bagi operator telekomunikasi untuk mengembangkan layanan-layanan yang baru. Seperti misalnya adalah penyediaan perangkat Internet of Things (IoT) yang mutlak membutuhkan koneksi internet berkecepatan tinggi.

Sumber: Indotelko

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini