Lewat Lagu, Yacko Lawan Pelecehan Seksual di Jalanan

Lewat Lagu, Yacko Lawan Pelecehan Seksual di Jalanan
info gambar utama

Yacko, seorang perempuan Indonesia lakukan kampanye untuk melawan pelecehan seksual yang terjadi di jalanan. Perempuan menjadi korban utama para pelaku pelecehan seksual di jalanan Indonesia.

Tak semua orang Indonesia paham apa yang dimaksud dengan pelecehan seksual di jalanan. Pelecehan ini bisa berupa godaan jahil bernada seksual (cat-calling) seperti menyuit, memanggil dengan cara merendahkan, maupun menggunakan sebutan fisik.

Sayangnya, banyak orang Indonesia, baik perempuan maupun laki-laki, tak memahami bentuk perlakuan seperti ini sebagai pelecehan seksual. Publik kerap menganggap perlakuan sejenis hanya sebagai candaan belaka.

Lebih jauh dari godaan jahil berbentuk verbal, adalah perbuatan yang melibatkan sentuhan fisik. Sejumlah perempuan menjadi korban pelecehan seksual jalanan lewat sentuhan dan rabaan di organ pribadi. Meski ini kerap terjadi di ruang publik, masyarakat awam yang sebenarnya merasa risih ketika menyaksikan perbuatan tersebut, tak pernah ambil lagkah untuk memberi pelajaran bagi pelaku.

Sulitnya menjadi perempuan yang beraktivitas dalam sebuah wadah bernama jalanan Indonesia ini, mengundang sejumlah pemerhati kesetaraan gender. Seniman Yacko adalah salah satunya.

Lewat lagu, Yacko melawan. Ia teriakkan kesemenaan lelaki pada perempuan. Lewat vide yang ia buat dan unggah ke akun Instagram, ia ingin menunjukkan pada masyarakat, bahwa hal-hal yang dilakukan tersebut adalah tidak benar, sebab merupakan bentuk pelecehan seksual.

"Hampir setiap jam ada wanita di Indonesia yang mengalami perbuatan tidak menyenangkan di jalan atau di tempat kerja, atau bahkan di rumah sendiri mungkin," katanya pada BBC Indonesia.

Dalam 21 video yang dibuatnya, Yacko memberi jargon "Bersama-sama melawan pelecehan seksual di jalanan". Ia mengajak para perempuan Indonesia untuk saling mendukung, sebab menurutnya, kekerasan seksual tak dapat dilakukan sendirian.

Dalam video berjudul "Hands Off", Yacko mengisyaratkan pesan "jangan sentuh, jangan ganggu aku". Selama ini, perempuan kerap dijadikan kambing hitam terhadap kasus pelecehan seksual yang terjadi, salah satunya lewat sinisme terhadap cara berpakaian perempuan yang sering dituduh mengundang syahwat.

Selain Yacko, di Indonesia ada gerakan serupa yang melibatkan komunitas perempuan, seperti Mari Jeung Rebut Kembali, Bersama Project, Hollaback Jakarta dan Lentera ID.

Selanjutnya di BBC Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini