Menilik Gudeg Pawon Yang Antriannya Selalu Panjang

Menilik Gudeg Pawon Yang Antriannya Selalu Panjang
info gambar utama

Yogyakarta adalah tempatnya makanan khas bernama gudeg yang menjadi kini menjadi salah satu ikon makanan Yogyakarta. Banyak tempat yang menjajakkan gudeg dan setiap tempat memiliki keistimewaannya masing-masing. Jika kita pergi ke Jogja dan bertanya kepada penduduk maupun pendatang yang tinggal di Jogja tentang gudeg mana yang lebih enak, mereka pasti akan kebingungan karena setiap tempat memiliki keunikannya masing-masing.

Seperti hal nya Gudeg Yu Djum yang sudah melegenda dan berdiri semenja tahun 1950an, Gudeg Permata yang selalu ramai, Gudeg Yu’ Yah yang tempatnya hanya dipinggiran jalan namun selalu banyak antriannya, dan tentu saja Gudeg Pawon yang jika kita tidak mengantri lebih cepat, kita tidak akan punya kesempatan untuk menikmati gudeg satu ini.

Berdiri semenjak tahun 1958 oleh Prapto Widarso, Gudeg Pawon awalnya berjualan di Pasar Sentul Yogyakarta pada pukul 3 pagi untuk para penjual maupun pembeli di pasar yang datang pada pagi hari, memanjakan perut pembelinya sebelum memulai aktivitas.

Seporsi Gudeg Pawon (sumber : Gudeg.net)
info gambar

Namun ternyata, antusiasme dari konsumen semakin lama semakin baik, bahkan membuat antrian panjang di pasar hanya demi menikmati gudeg Pawon ini. Tak hanya itu, banyak pelanggan yang merasa cocok dengan rasa gudeg Pawon ini sehingga para pelanggan datang langsung ke rumah pemilik gudeg Pawon untuk menikmati makanan khas Jogja ini.

Dikarenakan seringnya gudeg habis sebelum sempat dijajakan di pasar, pada tahun 2000 Prapto Widarso memutuskan untuk menjual gudegnya di rumah dan merubah jam operasi yang semula pukul 3 pagi menjadi pukul 22.30 WIB dan kini berubah lagi menjadi pukul 22.00 WIB

Jam Buka Gudeg Pawon (sumber :kuliner bangsakoe - blogger)
info gambar

Berpindahnya tempat berjualan Gudeg Pawon dari Pasar Sentul ke kediaman Praprto yakni di Hl. Prof. DR Soepomo, Janturan Umbulharjo, Yogyakarta ini juga memiliki dampak positif untuk warga sekitar karena beberapa dari warga juga mendapat keuntungan dengan menjadi tukang parkir untuk penghasilan tambahan.

Menilik tentang keunikan Gudeg satu ini, ternyata Gudeg Pawon untuk pengolahan makanannya menggunakan tungku kayu bakar, bagi si pemilik, ketika gudeg dimasak menggunakan alat selain tungku kayu bakar, rasa gudeg olahannya akan berbeda sehingga anak dari Prapto Widarso, yaitu Sumarwanto yang kini menjadi pemilik Gudeg Pawon lebih memilih untuk menggunakan kayu bakar yang sudah dikontrol kualitasnya oleh penyedia kayu bakar langganannya.

Antrian Gudeg Pawon (sumber : Gudeg.net)
info gambar

Keunikan lainnya adalah konsep nya yang menggunakan pawon atau dapur sebagai tempat mengambil makanan. Pengunjung akan masuk ke dapur dan mengambil gudeg yang disediakan oleh anggota keluarga Sumarwanto dan bisa makan ditempat maupun dibungkus.

Terkenalnya gudeg Pawon membuat pengunjung yang datang semakin banyak, antrian pun memanjang bahkan sebelum jam buka. Bahkan, ada yang menunggu dari jam 8 malam untuk menikmati satu porsi gudeg dari tempat ini padahal jam buka nya adalah pukul 22.00. Tapi jangan salah, jika kita tidak buru-buru mengantri, gudeg di tempat ini bisa habis bahkan sebelum satu jam setelah jam buka.

Sumber : Disadur dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini