Jelang Hari Kemerdekaan, 48 Lukisan Koleksi Istana Kepresidenan Ini Bisa Kamu Lihat Dengan Bebas!

Jelang Hari Kemerdekaan, 48 Lukisan Koleksi Istana Kepresidenan Ini Bisa Kamu Lihat Dengan Bebas!
info gambar utama

Istana Kepresidenan di Indonesia berlokasi di Jakarta (Istana Negara dan Istana Merdeka), Bogor, Cipanas, Yogyakarta, dan Tampaksiring-Bali. Didalamnya tersimpan lebih dari 3.000 lukisan yang telah melalui proses kuratorial pada tahun 2009-2010. Di antara koleksi itu, ada banyak karya legendaris yang merupakan bagian dari tonggak sejarah, tak hanya kesenian, melainkan juga Republik Indonesia.

Maka dari itu, agar seluruh masyarakat Indonesia dapat melihat karya legendaris Indonesia dengan mudah, beberapa dari lukisan tersebut akan dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. Pameran tersebut digelar sekaligus memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-72.

Digelar untuk yang kedua kalinya di Galeri Nasional Indonesia, Pameran Lukisan Koleksi Istana Kepresidenan secara resmi telah dibuka pada 1 Agustus 2017. Warga bisa berkunjung ke Galeri Nasional Indonesia pada tanggal 2-30 Agustus 2017 mulai pukul 10.00 WIB hingga 20.00 WIB secara cuma-cuma.

Pameran Lukisan Koleksi Istana Kepresidenan pada tahun ini mengusung tema “Senandung Ibu Pertiwi”. Sebanyak 48 lukisan dari 44 seniman yang akan dipamerkan menampilkan obyek berupa pemandangan alam, fenomena kehidupan sehari-hari serta berbagai kegiatan masyarakat di segenap kepulauan Nusantara. Lukisan-lukisan yang dipamerkan itu telah dipilih oleh empat kurator seni yaitu Asikin Hasan, Amir Sidharta, Mikke Susanto, dan Sally Texania.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Tema Senandung Ibu Pertiwi yang diangkat ini dalam implementasinya terbagi atas empat kategori karya. Pertama, mengenai keragaman alam yang akan menampilkan sebanyak 12 lukisan pemandangan alam yang menjadi daya tarik Indonesia. "Harimau Minum" karya Raden Saleh menjadi salah satu karya ikonik dalam kategori ini.

Sementara yang kedua, mengenai dinamika keseharian yang menggambarkan kehidupan sehari-hari kalangan masyarakat Indonesia dari berbagai macam lapisan. Sebanyak 11 lukisan akan mengisi kategori ini di mana "Lelang Ikan" karya Itji Tarmidzi sebagai salah satu karya utama.

Kategori yang ketiga, yakni tradisi dan identitas, akan menampilkan 15 lukisan yang menggambarkan tradisi dan identitas budaya Indonesia. Lukisan karya Barli Sasmitawinata dengan judul "Perempuan Berkebaya" akan menjadi daya tarik tersendiri dalam kategori ini.

Adapun yang terakhir, mengenai khidmat dalam kepercayaan, akan mencoba untuk menampilkan nilai-nilai kepercayaan yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia. Sebanyak 10 lukisan ditampilkan untuk memperkaya kategori ini. "Nyai Roro Kidul" karya Basoeki Abdullah menjadi salah satu karya fenomenal dalam kategori ini.

Tur oleh para Kurator pada tahun 2016 (© Sekretariat Kabinet Republik Indonesia)
info gambar

Tidak hanya pameran lukisan ataupun arsip dan dokumen penting mengenai istana-istana kepresidenan beserta koleksinya, dalam rangkaian acara yang berlangsung kurang lebih sebulan tersebut juga akan digelar workshop melukis bersama komunitas difabel pada 10 Agustus, diskusi para pakar tentang menjaga Ibu Pertiwi pada 19 Agustus, lomba lukis kolektif tingkat nasional 26 Agustus, dan workshop mengenai menjadi apresiator se-Jabodetabek pada 29 Agustus. Tur pameran juga akan difasilitasi oleh para kurator setiap Sabtu-Minggu. Biasanya, tur ini akan mengangkat sebuah tema yang berbeda setiap minggunya.

Seperti yang kita ketahui, pameran ini sudah berlangsung kedua kalinya. Pameran perdana digelar pada tahun 2016 di tempat yang sama dengan 28 lukisan terpilih hasil karya 21 pelukis dan sekitar 100 koleksi foto-foto kepresidenan yang dipamerkan.

Sudah tidak sabar ingin ke pameran ini bukan? Dengan adanya pameran ini, tentu akan memperluas wawasan kita mengenai seni dan budaya Indonesia. Tidak hanya dipenuhi oleh warga Indonesia, pastinya pameran ini juga akan dipenuhi oleh wisatawan mancanegara.

Sumber: Kantor Staf Presiden

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini