Seperti diberitakan Kompas.com (10/8/2017) pesawat yang ditargetkan dapat uji terbang sebelum hari kemerdekaan itu sedang menunggu sertifikasi dan izin terbang. Jika izin lancar, N-219 akan bisa diterbangkan untuk pertama kalinya di langit Indonesia. Hasil dari terbang perdana ini akan menjadi evaluasi dan dilakukan perbaikan sebelum diproduksi. Ditargetkan, pesawat kebanggan merah putih itu akan bisa diproduksi pada tahun 2018.
"Kita targetkan terbang perdana seminggu ke depan," Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin.
N-219 merupakan pesawat yang digadang-gadang bisa menggerakkan industri aviasi dan pendukungnya di Indonesia. Sebab pesawat ini seluruh komponennya diproduksi di dalam negeri.
Meski lisensi produksinya dimiliki oleh PT. DI, komponen-komponen pembangunnya dikerjakan oleh subkontraktor dibawah asosiasi Industri Pesawat Terbang dan Komponen Pesawat Terbang Indonesia (Indonesia Aircraft and Component Manufacturer Association/Inacom). Umumnya, subkontraktor tersebut mengerjakan komponen yang tidak terlalu berkaitan dengan fitur keamanan seperti panel pencahayaan ataupun sistem elektronik pesawat.
”Namun, pembuatan sistem elektronik pesawat oleh industri pendukung rumit karena harus ada sertifikasi ketat,” kata Wakil Ketua Inacom Adi Sasongko awal tahun 2017 yang lalu.

Mari kita tunggu kiprah pesawat karya bangsa ini. Setelah beberapa kali uji terbang tertunda, kali ini semoga N-219 benar-benar mampu untuk membawa nama Indonesia di kancah industri penerbangan dunia. Sebuah persembahan yang tentu saja akan menjadi batu pijakan menuju kejayaan 100 tahun kemerdekaan Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News