Pinisi "Sulsel" Berhasil Mencuri Perhatian UNESCO

Pinisi "Sulsel" Berhasil Mencuri Perhatian UNESCO
info gambar utama

Kapal layar pinisi berhasil tercatat dalam daftar nominasi warisan budaya dunia yang dinaungi oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Apabila kapal Pinisi memenuhi syarat, gelar warisan budaya dunia akan disematkan kepada phinisi sekitar bulan september atau oktober mendatang di kantor pusat UNESCO, Paris, Perancis.

Pinisi merupakan kapal tradisional yang berasal dari suku bugis dan suku makassar di sulawesi selatan. Kapal layar Phinisi lahir dari desa Bira, kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba. Selama ini kapal layar pinisi dikenal sebagai kapal dagang saja, karena oleh masyarakat mulanya sebagai kapal yang mengangkut dagangan penduduk.

Dari sekian banyak kapal layar tradisional asal Indonesia, kapal layar pinisi adalah satu-satunya yang pernah mengarungi lima benua. Vancouver di Kanada, keganasan Samudera Pasifik, Australia, Madagaskar hingga Jepang, semua telah dijelajah oleh kapal Pinisi. Dengan ketangguhannya tersebut, kapal phinisi layak dijadikan sebagai kapal wisata umum.

Pinisi juga memiliki desain khas yang melambangkan budaya Nusantara, khususnya Bugis dan Makasar. Bahkan, desain kapal Pinisi kerap menjadi desain terbaik dan menerima banyak penghargaan. Tercatat sepanjang tahun 2016, Indonesia berhasil meraih juara 46 kali di 22 negara. Dan tahun 2017 ini mendapatkan juara 11 kali di 6 negara. Dari perolehan juara tersebut, Rata-rata menggunakan desain booth replika Phinisi.

Desain yang menarik tersebut diyakini akan mampu menarik banyak wisatawan dunia untuk berlayar bersamama phinisi mengelilingi Indonesia maupun dunia. Dan akan mampu menggenjot target wisata dunia pada tahun 2019.

"Pinisi ini sudah lama dikenal. Puncaknya ketika melakukan misi pelayaran ke Vancouver Kanada pada Expo tahun 1986. Saya berharap Phinisi Indonesia betul-betul bisa diakui sebagai warisan budaya dunia," ujar Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata Indroyono Soesilo, Kamis 10 Agustus 2017.

Jika Pinisi berhasil mendapat gelar warisan budaya dunia, ini akan memperkuat image Indonesia sebagai negara yang kaya akan potensi bahari. Dan Pinisi akan bersanding dengan beberapa kebudayaan Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO, seperti Borobudur, Angklung, Batik, dan Wayang. UNESCO Adalah organisasi atau badan khusus di bawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang membidangi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan.


Sumber: www.vivo.co.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini