Menggali Bakat di Masa Muda, Menggapai Sukses di Masa Depan

Menggali Bakat di Masa Muda, Menggapai Sukses di Masa Depan
info gambar utama

Perkenalan

Kata pepatah: Tak kenal maka tak sayang. Mengawali tulisan ini perkenankan saya memperkenalkan diri. Nama lengkap saya Sherlina Pramudya Pinky. Biasa dipanggil Pinky. Usia saya 12 tahun. Sekarang saya belajar di kelas IX di salah satu Madrasah di Jepara.

Dari Hobi Menjadi Prestasi

Saya mempunyai hobi yaitu Panjat Tebing. Saya memulai hobi ini sejak 2 tahun yang lalu karena diajak guru saya. Namanya Pak Henry. Sekarang beliau mengajar di sekolah yang sama. Beliaulah yang memotivasi saya di kegiatan ini. Sehingga saya langsung tertarik untuk mengembangkan hobi saya ini. Saya merasa cepat belajar menguasai teknik Panjat Tebing. Pada tahun 2015 ketika kelas VII, saya pernah ikut lomba Panjat Tebing tingkat Provinsi Jawa Tengah di Salatiga. Saya berhasil menjadi juara ke-2. Ini kisah nyata saya.

Menghadapi Berbagai Hambatan

Pada awalnya saya merasa tidak mudah mengembangkan bakat di kegiatan ini. Saya akui mengalami banyak hambatan. Pertama, orang tua saya kurang setuju. Orang tua saya lebih mengarahkan saya ke bidang akademik yang lain yaitu bidang pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Saya memang suka pelajaran ini. Saya selalu mendapat nilai tertinggi di kelas untuk mapel ini. Saat kelas V dan kelas VIII saya pernah diikutkan lomba olimpiade IPA tingkat kabupaten. Tapi belum pernah menjadi juara. Orang tua saya beralasan bahwa kegiatan Panjat Tebing ini terlalu ekstrim dan sangat berbahaya bagi saya.

Kedua, teman-teman saya banyak yang tidak mendukung kegiatan saya. Bahkan sebagian ada yang mengejek saya. Mengata-ngatai saya seperti monyet saja karena suka memanjat. Saya tidak marah pada mereka. Bagi saya, mungkin karena mereka merasa iri atau tidak suka dengan bakat saya. Sehingga mereka mengejek saya dengan melebihi batas.

Ketiga, saya juga merasa punya bakat tapi tak punya tempat. Maksud saya, saya harus berlatih di lokasi yang cukup jauh dari rumah. Sekolah serasa tidak mendukung sama sekali bakat saya, karena tidak pernah memfasilitasi kegiatan saya. Mungkin karena siswa di sekolah saya tidak ada yang berminat kecuali saya. Bahkan, saat saya jadi juara ke-2 lomba Panjat Tebing tingkat Provinsi, sekolah tidak memberi apresiasi dalam bentuk apapun. Ucapan selamat pun tidak.

Keempat, saya termasuk siswa yang aktif di kegiatan sekolah, apalagi kegiatan Pramuka. Saya juga menjadi mengurus IPPNU (semacam OSIS). Tiap hari Jumat saya pun masih ada kegiatan Drumband. Jika ditambah latihan Panjang Tebing, maka kegiatan saya sudah sangat banyak. Masalah pengaturan waktu kadang membuat saya bingung. Ketika ada event atau kegiatan yang bersamaan, maka dengan berat hati saya harus mengorbankan salah satu dari kegiatan tersebut.

Mengasah Bakat Lewat Kompetisi

Saya merasa senang sekali mendengar pelatih mengatakan akan ada seleksi Panjat Tebing tingkat kabupaten tahun ini. Pemenangnya akan diikutkan lomba Panjang Tebing tingkat Provinsi di Magelang tahun depan. Kata pelatih, saya rencananya akan diikutkan pada lomba tersebut. Mendengar kabar ini saya semakin giat berlatih.

Saat saya meminta izin pada orang tua, saya belum diizinkan. Saya merasa sangat sedih. Padahal selama ini saya sudah berusaha keras berlatih. Tempat latihan cukup jauh dari rumah saya. Setiap sore saya harus mengayuh sepeda selama 30 menit untuk pergi latihan. Saya yakin ikut kompetisi adalah peluang untuk menunjukkan bakatku kepada dunia. Ikut kompetisi adalah cara paling tepat untuk mengetahui sejauh mana kemampuan saya di bidang ini. Meskipun banyak kegiatan di sekolah, saya akan tetap fokus berlatih mengembangkan bakat saya.

Mumpung Masih Muda

Harapan saya pada semua orang tua di Indonesia adalah menyadari kalau setiap anak punya bakat dan minat masing-masing. Orang tua harus mendukung bakat anaknya. Tidak baik dipaksakan jika anaknya tersiksa. Panjat Tebing bukan kegiatan negatif kok. Yang penting kita sebagai anak membuktikan tetap rajin belajar.

Kepada teman-teman saya, saya berharap kita saling menghargai bakat masing-masing. Jangan mengejek bakat teman kita secara berlebihan. Itu tandanya iri. Kalau mengaku lebih hebat, tunjukkan bakatmu juga dong!

Kepada sekolah di manapun, saya berharap anak-anak berprestasi dapat penghargaan yang layak. Apapun bentuk prestasinya. Yang penting tetap prestasi yang positif. Panjat Tebing juga positif kan? Hargailah perjuangan kami untuk bisa mendapat atau meraih sesuatu.

Untuk ke depannya, saya akan tetap menjalani segala aktivitas saya dengan penuh kegembiraan. Saya tetap akan berlatih Panjat Tebing. Saya masih ingin meraih prestasi di cabang olahraga ini. Saya pun akan aktif di Pramuka dan Drumband. Di kelas, saya juga tidak mau kalah berkompetisi akademik dengan teman-teman. Saya sudah buktikan sejak kelas VII, saya selalu rangking 1 di kelas. Saya juga akan fokus menghadapi Ujian Nasional.

Intinya, saya masih bingung entah jadi apa saya di masa depan. Akan tetapi, saya sangat sadar bahwa saya harus berjuang dan belajar keras di masa kini. Mumpung masih muda. Iya kan? Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Mari kita gali bakat di masa muda untuk menggapai sukses di masa depan.

Nama Lengkap : Sherlina Pramudya Pinky

Alamat : Sowan Kidul RT 05 / RW 04, Kedung, Jepara

Sekolah : MTs Safinatul Huda Kedung Jepara

Kelas : IX (Sembilan)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Good News From Indonesia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini