Ini lho Alasan Panjat Pinang Dipilih sebagai Puncak Kemeriahan HUT RI

Ini lho Alasan Panjat Pinang Dipilih sebagai Puncak Kemeriahan HUT RI
info gambar utama

Panjat pinang sudah ada sejak zaman Belanda. Di Museum Tropen, Belanda, memperlihatkan bahwa pada tahun 1917 hingga 1930-an banyak foto tentang permainan panjat pinang.

pada zaman Belanda, panjat pinang bertujuan sebagai pameran kemiskinan untuk menghibur elite Belanda. Permainan panjat pinang untuk memperebutkan benda-benda yang bergantung di atasnya seperti pakaian dan barang mewah lain. Warga pribumi saling berebut. Namun dalam proses perebutan itu banyak yang jatuh karena tiang yang harus dipanjat dibuat licin.

Aksi warga pribumi dinilai sangat menghibur karena terlalu kalap dan bertindak di luar akal. Mereka rela saling injak, saling sikut, dan jatuh berkali-kali tanpa memperdulikan rasa sakit agar bisa memenangkan hadiah yang digantung. Perilaku itu oleh kaum elite seperti orang Eropa dianggap sangat menghibur karena hadiah itu sebenarnya sangat remeh.

Semenjak Indonesia menyatakan kemerdekaannya, tradisi panjat pinang di setiap merayakan HUT RI telah memiliki makna dalam bagi warga Indonesia. Terdapat nilai semangat berjuang kebersamaan, gotong-royong, bahkan kesatuan karena siapa saja dapat memainkan panjat pinang.

Potret kebersamaan dan gotong-royong untuk mencapai puncak tergambar dalam perlombaan panjat pinang. | okezone.com
info gambar

"Disana ada gotong royong, ada yang memaki, ada yang memuji, semua larut dalam kegembiraan. Itulah etalase egalitarian yang sebenarnya," kata seorang Budayawan Djawahir Muhamad.

Nilai gotong-royong dan kebersamaan adalah budaya yang membangun bangsa Indonesia dan semua itu terdapat pada perlombaan Panjat Pinang. Di sana juga menggambarkan perjuangan, sulitnya memanjat pohon pinang yang licin dan tidak ada bantuan untuk bisa mencapai puncak. Tidak akan bisa mencapai puncak dan meraih hadiah kecuali dengan saling membantu dan rela berkorban, diinjak oleh yang lain demi memperoleh kemenangan. Itulah perjuangan yang dahulu dilakukan oleh para pahlawan kita, dengan senjata apa adanya dan saling membantu serta rela berkorban demi kemerdekaan Indonesia.


Sumber: liputan6.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini