Cari Tahu Gemilau E-Sport Sekaligus Pelatih Otak dan Badan, yuk!

Cari Tahu Gemilau E-Sport Sekaligus Pelatih Otak dan Badan, yuk!
info gambar utama

E-Sports, sebuah istilah yang tidak lagi asing bagi penduduk diberbagai belahan dunia. Banyak persepsi dan pengartian yang berbeda antar individu, mulai dari E-Sports sebagai olahraga elektronik sampai permainan virtual yang dimasukkan kedalam daftar SEA Games.

Electroinic Sport biasa disingkat E-Sports adalah olahraga elektronik yang menggunakan media visual yang cenderung tidak menggunakan keseluruhan fungsi dan alat gerak tubuh. Dalam hal ini, mayoritas bagian tubuh yang digunakan adalah mata, telinga, mulut dan tangan. Namun, beberapa sumber mengatakan bahwa E-Sports ini adalah suatu istilah untuk kompetisi permainan video game yang bahkan beberapa dari itu masuk dalam kategori SEA Games.

Disamping itu, yang terpenting adalah peran E-Sports terhadap kemajuan dan pelatihan kecerdasan remaja masa kini yang cenderung sangat kurang dalam budaya literasi. Pertama, beberapa game dirasa bisa meningkatkan kemampuan logika, akselerasi saraf sensorik dan motorik, meningkatkan kemampuan pemahaman, pengamatan lingkungan, koordinasi tangan dan mata, dsb. Dikutip dari jurnal kesehatan dalam The New York Times Magazine bahwa gamers cenderung memiliki kemampuan lebih dalam bidang pemahaman, konsep wilayah, mengemudi, multitasking, pemecahan masalah dan kontrol publik. Dalam artian game tidak selalu memberikan dampak buruk seperti kebanyakan persepsi. Di era modern ini banyak game yang lebih mementingkan kerja sama tim, penguasaan wilayah, strategi, kemampuan kontrol dan multitasking yang bisa melatih otak pemainnya.

Kedua, game seperti MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) adalah salah satu game yang dikategorikan ‘mendidik’ pemainnya untuk memikirkan konsep, strategi, penguasaan wilayah dan kerja sama tim. Beberapa poin tersebut menuntut pemain game tersebut untuk bisa multitasking. Game FPS (First Person Shoot) juga tidak kalah menarik, game ini adalah tipe game tembak menembak yang dikatakan bisa melatih reflek seperti kemampuan motorik dan sensorik, koordinasi mata dan tangan, dan melatih denyut jantung agar lebih kuat menghadapi kejutan. Tidak jarang beberapa peneliti di Stanford yang merekomendasikan pasiennya yang memiliki jantung lemah untuk terapi dengan memainkan game bergenre FPS.

Ketiga, Turnamen dan Kompetisi E-Sports. Setelah sekian banyak masyarakat yang menilai game hanya menyia-nyiakan waktu dan membuat kecanduan, para developer game berlomba lomba untuk menghilangkan persepsi tersebut dari masyarakat dengan menyelenggarakan turnamen E-Sports. Tidak hanya itu, tujuan diadakanannya tuenamen E-Sports adalah sebagai ajang para pemain untuk unjuk gigi dan menunjukan kemahiran mereka dalam bermain. The International adalah salah satu turnamen E-Sports terbesar didunia. Dikutip dari jagatplay.com tak tanggung-tanggung hadiah turnamen E-Sports mencapai USD 20.773.957 atau sekitar 277 Miliar Rupiah, sungguh bukan angka yang kecil. Dalam peringkat banyaknya hadiah MOBA game menduduki posisi pertama game dengan pemain terbanyak dan hadiah terbanyak abad ini, yang mencakup League of Legends dan DOTA 2. FPS menyusul setelahnya, mencakup Counter Strike Global Offensive dan Point Blank.

Terakhir, yang tak boleh dilupakan adalah E-Sports sebagai tujuan murni dari permainan itu sendiri sebagai sarana hiburan, pelepas penat dan stres hampir selalu sukses mengembalikan mood pemainnya. Namun, tetap waspada bagi para gamers yang meluangkan banyak waktunya untuk bermain game. Karna asyiknya permainan itu gamer cenderung lupa waktu dan ketagihan. Kembali pada konsep konsumsi, semua yang berlebihan akan berakhir kurang baik. Alangkah baiknya bisa kita seimbangkan antara bermain dan kewajiban kita. Sekian :)


Sumber: jagatplay, The New York Times, BBC.uk, pcmag.com.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini