Percaya atau tidak, Indonesia Berpotensi Besar Menjadi Negara Adidaya

Percaya atau tidak, Indonesia Berpotensi Besar Menjadi Negara Adidaya
info gambar utama

Indonesia merupakan bangsa yang besar. Itulah pernyataan yang sedikit menguatkan bahwa Negara tercinta layak menjadi negara adidaya sejajar dengan Amerika serikat. Kemudian bila dijabarkan dalam artian apa yang dimiliki oleh Indonesia, akan tidak hanya menjadi sebuah mimpi belaka. Bahwa mungkin saja di umur Indonesia yang ke 100 tahun nanti atau bahkan mendekati 100 tahun, Indonesia menjadi negara paling menjanjikan.

Bukan menjadi sebuah kabar burung lagi atau sekedar opini bahwa Indonesia memiliki segalanya. Dilihat dari segi sumber daya alam, setelah mengalami penyusutan saat ini Indonesia memiliki hutan yang luasnya sekitar 43 juta hektare dengan keanekaragaman hayati lengkap di dalamnya. Banyak tumbuhan dan hewan endemik yang hidup di hutan Indonesia dan tidak ditemukan di negara lain. Dengan luasnya hutan yang dimiliki Indonesia ini, bumi pun bergantung pada hutan-hutan Indonesia untuk menyeimbangkan iklim.

Inilah jalur rempah Nusantara yang mengubah Dunia.
info gambar

Sedikit mundur dan melihat sejarah, Indonesia dikenal memiliki tanaman rempah-rempah berkualitas sejak masa penjajahan dulu. Lada dan pala termasuk dalam jajaran rempah yang permintaannya cukup tinggi di pasar global. Sampai saat ini pun Indonesia masih merajai pasar rempah dunia. produksi vanili dan cengkeh Indonesia ada di peringkat pertama. Walaupun kabar terakhir mengungkapkan, nilai ekspor lada masih 74% belum 100% tetapi angka tersebut mengalami peningkatan dari tahun kemarin. Indonesia masih memiliki kesempatan yang lebar untuk menjadi negara pengekspor rempah paling berjaya di dunia seperti 500 tahun silam. Karena tanah luas dan subur masih membentang di berbagai daerah di Indonesia.

Tidak hanya berbangga dengan memiliki hutan luas dan tanah subur, perairan Indonesia juga tidak dapat disangkal luasnya. Letak Indonesia yang berada di antara dua samudara, Hindia dan Pasifik, membuat Indonesia memiliki wilayah laut yang luas. Hal tersebut mendukung kekayaan alam bawah laut Nusantara. Terumbu karang yang indah dan beragam menjadikan Indonesia sebagai tujuan destinasi snorkling dan diving dunia. Ikan yang melimpah dengan berbagai jenis bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dunia.

Kekayaan alam Indonesia sangat mendukung perkembangan di bidang sektor pariwisata. Keindahan alam Indonesia yang mempesona terekam dalam kemasan Wonderful Indonesia. Banyak pariwisata Indonesia yang sudah diakui keindahannya oleh dunia, sebut saja keindahan pantai Bali, Raja Ampat, beberapa gunung di berbagai daerah Indonesia, pantai di lombok dan lainnya.

Lalu Wonderful Indonesia juga antusias mempromosikan budaya dan kesenian Indonesia. Telah banyak budaya dan kesenian Indonesia yang tercatat dalam Unesco sebagai warisan budaya dunia yang hanya dimiliki oleh Indonesia. Dan lebih banyak lagi yang belum di catat oleh Unesco.

Masih seputar kekayaan alam, Tidak boleh dilupakan bahwa Indonesia juga memiliki tambang emas dan tembaga terbesar di dunia. Selain itu, Indonesia juga memiliki cadangan gas alam terbesar. Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia tersebut harus di akui bahwa negara-negara di dunia ini bergantung pada emas, tembaga dan gas Indonesia.

Lalu mimpi besar rakyat Indonesia untuk negara Bhineka Tunggal Ika bisa menjadi negara Adidaya juga didukung oleh sumber daya manusia yang besar. Populasi yang besar memberikan kesempatan pada sebuah negara untuk memiliki angkatan kerja yang maksimal pula. Indonesia memiliki kekayaan alam yang harus diolah agar bisa menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai guna. Dan untuk mengolah sumber daya alam tersebut membutuhkan keahlian dan kekreativan sumber daya manusia. Terbukti, dari sebuah kayu gelonggongan oleh anak bangsa bisa disulap menjadi kerajinan mebel yang tidak polosan tetapi dengan ukiran unik dan diminati oleh dunia.

Salah satu orang Indonesia yang berpengaruh di dunia
info gambar

Indonesia memiliki orang-orang kreativ dan genius yang mampu mengharumkan Indonesia di kancah dunia. Di zaman semakin modern dan semuanya memerlukan tekhnologi tidak terlepas dari tangan-tangan kreativ anak bangsa. Telah diketahui, Indonesia memiliki animator yang diakui dunia, pelajar indonesia selalu mendapat kemenangan di kompetisi robot internasional dan Tak boleh dilupakan, anak bangsa sudah mampu membuat mobil serta pesawat sendiri.

Segala pernyataan di atas diperkuat oleh pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Tito, saat menghadiri Simposium Nasional bertajuk 'Bangkit Bergerak, Pemuda Indonesia Majukan Bangsa' di Balai Kartini, Jakarta, Senin (14/8/2017), mengungkapkan negeri kita tercinta ini punya potensi menjadi negara adidaya kelima di dunia.

Dilansir dari antaranews.com, Ia memaparkan, ada tiga syarat yang bisa menjadikan sebuah negara. Pertama, punya populasi yang besar karena akan jadi angkatan kerja yang besar. Kedua, punya SDA yang besar karena punya roh materil atau bahan untuk memutar mesin produksi yang besar. Ketiga ialah luas alam atau lahan yang besar. Karena wilayah besar bisa menampung mesin produksi besar.

"Kalau melihat dari tiga faktor ini, hanya ada lima negara yang punya kesempatan untuk jadi negara adidaya. Pertama, China. Kedua, India. Ketiga, Amerika Serikat. Keempat, Rusia. Dan kelima, Indonesia," ujar Tito, dikutip dari antaranews.com.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian, mengungkapkan Negeri kita tercinta ini punya potensi menjadi negara adidaya kelima di dunia.
info gambar

Sebelumnya, Tito dengan gamblang mengatakan, Singapura tidak akan pernah bisa menjadi negara adidaya. Selain Singapura, Tito juga membandingkan Indonesia dengan Australia. Negeri Kangguru digambarkannya sebagai negara yang besar secara wilayah kedaulatan dan kaya sumber daya alam. Namun tidak diiringi dengan jumlah populasi yang berlimpah.

Namun, dengan segala kesempurnaan yang dimiliki oleh Indonesia justru menjadi PR (Pekerjaan Rumah) yang cukup berat bagi tanah air ini. Pasalnya, kekayaan Indonesia itu menyulitkan anak bangsa untuk mengolah secara mandiri. Indonesia masih sangat bergantung pada negara Adidaya untuk mengolahnya, dan sangat disayangkan semakin banyak pekerja asing dari Tiongkok yang mulai menggeser pekerja Indonesia di negeri sendiri. Seharusnya, jika memang anak bangsa memiliki kelihaian di bawah pekerja asing, perlu dilakukan palatihan kerja lebih lanjut. Indonesia harus mampu menekan angka pengangguran, salah satu caranya dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang ada.

Lalu di bidang ekspor-impor yang harus mendapat perlakuan khusus. Indonesia kaya, seharusnya tidak perlu dilakukan impor bahan makanan ataupun kebutuhan rumah tangga. Bahan pangan Indonesia melimpah, namun memang kurang berkualitas. Nah, itulah lagi-lagi menjadi PR agar bahan pangan Indonesia melimpah dan berkualitas. Lalu selain di bidang pangan, industri kerajinan lokal Indonesia yang terbuat dari bahan-bahan alam Indonesia juga harusnya bisa merajai dunia. Kerajinan lokal Indonesia banyak memiliki minat di pasar dunia namun angka ekspornya masih kecil, lantaran memiliki kendala pada alat yang canggih. Lagi, dukungan semua pihak untuk memperhatikan keesksisan industri kerajinan lokal sangat dibutuhkan.

Selain itu semua, salah satu kunci untuk Indonesia menjadi negara adidaya adalah dengan menjadi negara yang solid. Sebab, pengalaman dan sejarah sudah menegaskan, negara yang lebih solid secara internal akan mampu memenangkan persaingan. Sebaliknya negara yang kurang solid secara internal akan kalah nantinya.

Indonesia harus mampu menghindari konflik internal yang dapat menganggangu persatuan bangsa. Bukan waktunya lagi Indonesia berlarut-larut dalam konflik antar suku, ras dan agama, karena itu semua justru yang memperkaya kebudayaan bangsa. Harusnya sadar dengan semboyan bhineka tunggal ika, indonesia ada dengan perbedaan yang beragam bukan hanya milik satu golongan saja.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini