Wow Ternyata Ada Metode Lain Bayar Tol di Indonesia, Tanpa Buka Kaca Sama Sekali

Wow Ternyata Ada Metode Lain Bayar Tol di Indonesia, Tanpa Buka Kaca Sama Sekali
info gambar utama
Pada 1 Oktober yang lalu, seluruh ruas jalan tol di Indonesia mulai diimplementasikan pembayaran non-tunai. Itu sebabnya, PT Jasa Marga mulai mengembangkan kartu pembayaran elektronik, JM Access. Pembayaran dengan metode non-tunai ini dianggap lebih efisien dan praktis dibandingkan dengan metode lama yang membutuhkan waktu lebih lama untuk sebuah kendaraan berada di pintu tol.

Sebagaimana diberitakan detikFinance (15/09), selain kartu JM Access, Jasa Marga juga mengembangkan JM Access yang berbasis stiker RFID (Radio Frequency Identificator). Metode yang merupakan hasil kerja sama Jasa Marga dengan Telkom Indonesia ini dikembangkan untuk mendukung penerapan Multi Lane Free Flow (MLFF) yang akan semakin memperlancar lalu lintas kendaraan di pintu tol. Metode ini telah diuji cobakan di Bali.

Direktur Enterprise and Business Service Telkom Indonesia, Dian Rachmawan mengungkapkan bahwa metode RFID stiker akan memancarkan frekuensi radio berisi data yang digunakan untuk transaksi. Lewat stiker ini, pengemudi kendaraan sama sekali tidak perlu untuk berhenti di pintu tol. Sebab kendaraan yang melintasi pintu tol akan secara otomatis tercatat transasksinya lewat pancaran data yang diberikan RFID.

Dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di jalan tol yang akan berlaku mulai Oktober 2017 serta mendorong penerapan Multi Lane Free Flow (MLFF), PT Jasa Marga bersama PT Telkom Indonesia (Telkom) melakukan uji coba teknologi JM Access berbasis kartu online di ruas tol Surabaya-Gempol dan JM Acces berbasis stiker RFID di ruas tol Bali.

"Selanjutnya akan masuk ke tahap implementasi dengan mengikuti regulasi yang ditetapkan Pemerintah," jelas Dian.

Selain JM Access juga terdapat metode lain yang memudahkan pengemudi untuk membayar tol. Yakni dengan metode JM Access OBU atau On Board Unit yang merupakan hasil kerja sama Jasa Marga, Telkom Indonesia dan Perum Damri.

Metode OBU ini bakal diimplementasikan di unit-unit kendaraan milik Perum Damri. Kurang lebih terdapat 300 unit bus Damri dan kendaraan khusus akan terpasang OBU di ruas tol Jakarta Tangerang-Cengkareng menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Diharapkan dengan penggunaan sistem ini, bus Damri akan mampu melayani masyarakat dengan lebih efisien.

Dian menjelaskan bahwa teknologi OBU ini merupakan salah satu upaya untuk menciptakan masyarakat digital di Indonesia. Sebab teknologi transaksi elektronik ini akan mampu membawa masyarakat menuju masyarakat tanpa uang tunai atau cashless society.

Sementara itu, Direktur Operasi I Jasa Marga, Mohammad Sofyan menyebutkan bahwa pihaknya menyambut baik dukungan Telkom untuk penggunaan transaksi non-tunai. Sebab Jasa Marga selama ini terus berupaya untuk meningkatkan penggunaan pembayaran elektronik di jalan tol.

"Terobosan hari ini merupakan langkah awal, dimana jalur yang digunakan masih dicampur dengan pembayaran berbasis kartu atau Hybrid selanjutnya akan dilaksanakan secara dedicated (jalur khusus) dengan masih menggunakan Barrier, serta berikutnya Barrier akan dilepas menuju Multi Lane Free Flow (MLFF) atau pembayaran tol tanpa henti," ujar Sofyan.

Menariknya, JM Access berbasis OBU juga diintegrasikan dengan aplikasi ponsel pintar bernama JM Wallet. Nantinya, seluruh transaksi pembayaran akan tercatat di dalam aplikasi. Selain itu, lewat dompet elektronik ini pengisian saldo JM Access akan semakin mudah sebab bisa dilakukan melalui ATM ataupun metode-metode lainnya. Selain itu, bila kartu hilang, masyarakat bisa melaporkan untuk mendapatkan kartu pengganti yang baru dan saldo yang ada di dalam kartu akan tetap sama.

Di masa mendatang, bila uji coba JM Access OBU dan JM Access Card dianggap berhasil, metode ini akan diproduksi dan dijual dalam skala komersial.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini