Aset Budaya sebagai Identitas Bangsa

Aset Budaya sebagai Identitas Bangsa
info gambar utama

Aset Budaya sebagai Identitas Bangsa

Budaya di Nusantara sangatlah beragam. Dari yang paling nampak hingga yang abstrak, semuanya ada di Nusantara. Apabila dianalogikan dengan warna, yang pasti, Indonesia penuh dengan warna yang sulit untuk dibayangkan, apalagi diproyeksikan. Tiap suku di Indonesia yang jumlahnya ratusan, mempunyai warna budayanya sendiri. Uniknya, perbedaan tersebut tidak memicu gejolak, apalagi konflik antar suku. Indonesia laksana harmonisasi berbagai warna yang dibingkai apik dengan bingkai merah putih.

Budaya di Indonesia merupakan rahmat dan berkah Tuhan yang berbentuk hasil cipta, karsa, dan karya warga negaranya. Indonesia yang sudah kaya dengan berbagai sumber daya alamnya, semakin kaya lagi dengan jumlah budayanya yang fantastis. Kekayaan budaya tersebut menambah rasa nasionalisme warga Indonesia. Karena kekayaan budaya merupakan warisan berharga para leluhur yang telah memperjuangkan tanah air tercinta ini. Melestarikan kebudayaan berarti ikut mengisi dan memperjuangkan keutuhan NKRI.

Budaya yang beragam ini juga merupakan benteng yang efektif dalam menghadapi gempuran budaya asing yang terbawa arus gelombang pasang globalisasi. Tidak semua budaya asing dapat menjadi gizi untuk Bangsa Indonesia. Maka dari itu, warna-warni budaya asing berperan sebagai antibodi guna menyeleksi budaya asing yang masuk. Dengan demikian, gejolak akibat pengaruh budaya asing yang kurang sesuai dengan falsafah Bangsa Indonesia dapat dihindari.

Saya mengambil contoh di daerah kelahiran saya, Kabupaten Tulungagung Jawa Timur, kebudayaannya sangat beragam, mulai dari kesenian yang sudah mengorbit di tingkat Nasional, bahkan pernah mencetak rekor muri dengan penampilan serentak dengan seribu lebih peserta, sampai nilai-nilai kebudayaan yang terkandung dalam sendi-sendi kehidupan warga Tulungagung. Kesenian kebanggaan masyarakat Tulungagung tersebut adalah tari reog kendang. Tari tersebut merupakan kesenian asli Kabupaten Tulungagung. Reog kendang asli Tulungagung ini mempunyai sejarah dalam penciptaannya. Menurut Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung, tari tradisional ini menggambarkan arak-arakan prajurit pasukan Kedhirilaya tatkala mengiring pengantin “Ratu Kilisuci” ke Gunung Kelud untuk menyaksikan dari dekat hasil pekerjaan Jathasura apakah sudah memenuhi persyaratan pasang-girinya atau belum. Melihat hal ini, tari reog kendang mengandung nilai sejarah dan filosofis yang dalam. Kini tari tersebut semakin lestari, bahkan merambah sekolah-sekolah formal dan sampai di IAIN dengan jumlah mahasiswa terbesar se-Jawa Timur, IAIN Tulungagung. Para mahasiswa sadar akan pentingnya melestarikan kesenian ini, bahkan menjadi ikon di beberapa acara yang dilaksanakan oleh civitas akademika IAIN Tulungagung.

Selain kesenian tari reog kendang yang cukup populer, di Tulungagung juga ada budaya lokal seperti ulur-ulur sebagai ungkapan rasa syukur, manten kucing, jaranan senterewe, larung sesaji di Pantai Popoh, dan lain-lain. Kesemuanya itu mengandung nilai kehidupan yang luhur. Menurut seorang Kompasioner, Yuliana Lestari dalam kompasiana.com, kebudayaan lokal daerah Tulungagung memiliki nilai-nilai religius (spiritual), kebersamaan, kekeluargaan, gotong royong, estetika, dan cinta pada daerahnya. Melalui budaya tersebut, nilai-nilai luhur dapat tersalurkan kepada masyarakat dengan lebih mudah. Kekayaan budaya ini juga menjadi identitas bagi masyarakat Tulungagung.

Lebih lanjut, Yuliana mengatakan bahwa ragam budaya tersebut dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Terlebih pada kurikulum terbaru ini, pemerintah menekankan pada pendidikan karakter. Budaya yang ada dapat menjadi sarana yang efektif dalam meningkatkan aspek emosional, spiritual, dan intelegensi siswa secara proporsional dan berimbang. Pendidikan dengan berbasis budaya lokal juga dapat menghasilkan generasi muda yang kenal terhadap karakteristik daerah tempat tinggalnya.

Keragaman budaya yang ada di Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu contoh dari beragamnya budaya lokal yang tersebar di Indonesia tercinta ini. Ini baru salah satu Kabupaten yang ada di Indonesia. Sementara Indonesia terdiri dari ratusan Kabupaten. Dapat dibayangkan betapa bergamnya budaya yang dimiliki Indonesia. Dengan aset kekayaan budaya ini, Indonesia menjadi negara yang unik dan berpotensi menjadi tujuan wisata Internasional. Kekayaan budaya ini semakin lengkap dengan indahnya alam Indonesia yang menawan. Dengan kata lain, kebudayaan dapat menjadi magnet penarik rupiah dan hasilnya dapat meningkatkan taraf ekonomi warga Indonesia. Maka dari itu, pemerintah dan masyarakat harus berkolaborasi dalam mengemas dan mempromosikan kekayaan budaya ini agar dapat menarik minat para wisatawan mancanegara.

Tidak ada lagi alasan bagi kita sebagai warga Negara Indonesia untuk tidak menjaga keharmonisan warna-warni Budaya Nusantara. Karena dengan kita menjaga warna-warni budaya tersebut, berarti kita juga menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan kata lain, kelangsungan Indonesia juga bergantung pada lestari dan harmonisnya warna-warni budaya Indonesia yang beragam.


Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini