Ratu Maxima dari Belanda secara resmi membuka Asian Library (perpustakaan Asia) minggu lalu, yang memuat koleksi terbesar tentang Indonesia, termasuk dua transkrip yang diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO.
Asian Library juga memuat koleksi-koleksi dari China, Jepang, Asia Selatan dan Asia Tenggara, meski begitu seksi tentang Indonesia memang yang terbesar.
"The Asian Library adalah (rumah bagi) koleksi Indonesia yang terbesar di dunia " kata Kurt de Belder, pustakawan Universitas Leiden, seperti dikutip oleh The Jakarta Post. De Belder mengatakan bahwa perpustakaan ini memiliki ratusan ribu koleksi tentang Indonesia, antara lain buku, dokumen kuno, foto, bahkan rekaman-rekaman musik pop awal Indonesia.
Perlu beberapa tahun membangun perpustakaan ini, lanjut De Belder. Koleksinya sendiri sepanjang 38 km yang terdiri dari koleksi dari Asia. Sementara itu, seksi Indonesia sendiri memuat dua warisan dunia, yakni La Galigo dan Babad Diponegoro, keduanya adalah Memories of the World Heritage dari UNESCO. La Galigo adalah naskah terpanjang di dunia, dari abad ke-14 tentang cerita mitos dari Bugis, Sulawesi Selatan. Awalnya adalah cerita oral mulut ke mulut, cerita itu kemudian ditulis di abad ke-19.
Sementara, Babad Diponegoro adalah otobiografi dari Pangeran Diponegoro, yang melawan penjajah belanda dalam perang 5 tahun yang berakhir pada 1830.
Kedua naskah tersebut diajukan ke UNESCO oleh Indonesia dan Belanda. Mantan Menteri Pendidikan Wardiman Djojonegoro adalah salah satu yang terlibat langsung dalam pengajuan ini, dan beliau adalah tamu kehormatan dalam pembukaan perpustakaan tersebut.
Sementara itu, pengajuan ke-3 sedang dilakukan, yakni cerita Panji dari Jawa Timur dari abad ke-13, yang kemudian menyebar hingga Asia Tenggara. Asian Library di Leiden mempunyai lebih dari 250 manuskrip cerita Panji.
(diterjemahkan sebagian dari tulisan di The Jakarta Post berjudul World's largest library on Indonesia opens in Leiden yang terbit pada 23 Okt 2017)
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
