Pekan Penyu Manokwari Jadi Ajang Kenalkan Kekayaan & Konservasi Penyu Indonesia

Pekan Penyu Manokwari Jadi Ajang Kenalkan Kekayaan & Konservasi Penyu Indonesia
info gambar utama

Pekan Penyu Manokwari berlangsung sejak 31 Oktober lalu, sampai 7 November 2017. Diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Papua (LP2M UNIPA), Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat, WWF, The Nature Conservancy (TNC), Conservation International (CI), Yayasan Penyu Papua (YPP), dan Radio Republik Indonesia (RRI) Manokwari.

Perairan laut Papua Barat sebagai Bentang Laut Kepala Burung (BLKB) menjadi pusat keanekaragaman hayati laut dunia, terletak di jantung segitiga karang. Menjadikan Papua Barat sebagai habitat bagi empat diantara tujuh penyu di dunia, yakni Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea), Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), dan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata).

BLKB juga memiliki keragaman karang tertinggi di dunia, dengan lebih dari 1720 spesies ikan karang dan 600 karang scleractinia (sekitar 75% dari total yang ada dunia). Maka Papua Barat, sebagai Provinsi Konservasi, berkomitmen menjaga habitat penting bagi hewan-hewan yang terancam punah, termasuk penyu dan cetacea.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Dr. Fitryanti Pakiding selaku Ketua Panitia Pekan Penyu Manokwari, menuturkan bahwa kegiatan ini bertujuan menyebarluaskan informasi biologi, ekologi dan upaya konservasi penyu dengan cara menarik dan interaktif di Papua Barat. Diharapkan masyarakat Manokwari dan sekitarnya tergerak untuk turut mendukung konservasi keanekaragaman hayati pada umumnya dan konservasi penyu khususnya dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini melibatkan masyarakat di sekitar Manokwari, dari anak-anak hingga dewasa dengan menggelar bermacam kegiatan seperti lomba menulis kartu pos, lomba membuat poster, lomba membuat video pendek, lomba desain grafis pesan konservasi dan diskusi interaktif. Puncak Pekan Penyu Manokwari akan diadakan 7 November 2017 di Aula Kampus UNIPA Manokwari.

Diperlukan strategi optimal untuk upaya perlindungan penyu yang bersifat holistik, maka bukan saja memberikan manfaat bagi kelestarian satwa penyu, namun juga bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah BLKB. Universitas Papua dan lembaga swadaya masyarakat telah melakukan berbagai upaya perlindungan bagi satwa penyu. Bersama dukungan dari pihak pemerintah baik daerah maupun nasional, serta peran seluruh komponen masyarakat wilayah BLKB dan Kota Manokwari. Generasi muda juga turut ambil bagian, guna membangun kesadaran serta memaksimalkan upaya yang telah ada, mengingat kegiatan ini dapat menjadi upaya berkelanjutan dan mereka yang akan meneruskan di masa mendatang.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar
Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini