Mensyukuri Jasa Pahlawan, Wage Soepratman Difilmkan

Mensyukuri Jasa Pahlawan, Wage Soepratman Difilmkan
info gambar utama

Indonesia Raya… merdeka merdeka… tanahku negriku yang kucinta.

Indonesia Raya… merdeka merdeka… hiduplah Indonesia Raya.

Semua orang pasti sudah tahu lagu Indonesia Raya, lagu ini kita nyanyikan hampir di setiap acara besar, mulai upacara bendera di sekolah, hingga acara kenegaraan. Lagu ini lagu kebangsaan kita, lagu pusaka yang tiada duanya dan menyatukan negeri tercinta.

Tapi, tidak semua orang mengenal Wage, sosok di balik lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Siapa itu Wage?

Ia seorang pemuda sederhana berkacamata, bukanlah putra kelahiran bangsawan maupun anak orang kaya. Ia kurus kering: kurus badannya, kering sumber penghidupannya. Ia seorang jurnalis, penulis, cerdas dan pandai bermain musik. Banyak lagu telah ia ciptakan, mulai lagu Ibu Kita Kartini, Matahari Terbit, hingga Indonesia Raya.

Ya, Wage yang dimaksud disini adalah pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kita mungkin lebih mengenalnya dengan sebutan W.R. Soepratman. Singkatan dari Wage Rudolf Soepratman. Wage menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu-lagu lainnya di usia yang relatif muda (usia 20-an).

Nama Rudolf dalam namanya bukanlah nama aslinya. Nama itu ditambahkan, karena pada zamannya, hanya orang Belanda saja yang dapat bersekolah. Wage, itu baru nama aslinya.

Film untuk Mengenang Perjuangan Wage

Kisah mengenai Wage Supratman akhirnya diangkat oleh sebuah Rumah Produksi dari Jombang, OPSHID Media Untuk Indonesia Raya, dan diprakarsai oleh M. Subchi Azal Tsani sebagai eksekutif produser, dibawah bimbingan penuh Kyai Moch. Muchtar Mu'thi, Syech Muchtarulloh Al Mujtabaa, pimpinan tertinggi Pesantren MBHWMI Shiddiqiyyah.

Rumah Produksi yang memproduksi film ini adalah sebuah Rumah Produksi yang berasal dari Jombang yang dijuluki sebagai Kota Santri dan merupakan Rumah Produksi yang berbasis dari Pesantren, tepatnya Pesantren Majma'al Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah.

Film Wage dibuat karena adanya kesamaan prinsip mengenai "cinta tanah air" yang terdapat dalam kisah perjuangan Wage, serta yang terdapat dalam ajaran Pesantren MBHWMI Shiddiqiyyah. Yaitu sama-sama ingin membangkitkan rasa cinta tanah air pada bangsa Indonesia khususnya pada generasi pemuda.

Film yang mengisahkan kehidupan sang maestro lagu kebangsaan dan direncanakan akan tayang pada tanggal 9 November ini, disutradarai oleh John De Rantau (sutradara film Denias: Senandung Diatas Awan, Obama Anak Menteng, dll), dan dibintangi oleh aktor pendatang baru Rendra Bagus Pamungkas sebagai pemeran Wage, dan sejumlah nama lain seperti Teuku Rifnu Wikana, Putri Ayudya, Prisia Nasution, dll.

Trailer :

editor : *AP

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini