Cara Baru Menikmati Bali

Cara Baru Menikmati Bali
info gambar utama

Di era millennial seperti sekarang ini, dengan apapun tujuannya, pergi berlibur seolah menjadi kebutuhan primer setiap orang yang semakin kesini bergeser fungsi menjadi bagian dari keseharian. Namun, berlibur di era millennial tidak lagi memiliki konsep liburan yang statis, konsep tersebut beralih kepada konsep dimana pelancong ingin merasakan menjadi bagian dari komunitas dari area yang ia kunjungi. “Pelancong tidak lagi ingin dianggap sebagai pelancong,” ungkap Jenny Hewett (1/11) pada artikel yang ditulisnya pada laman Escape.com.

Hal ini dibuktikan dengan data yang dikumpulkan oleh holiday rental portal, setengah juta dari pengunjung Pulau Dewata, pada tahun lalu memilih untuk tinggal dengan Airbnb, sebuah situs pasar online yang menawarkan persewaan tempat tinggal yang biasanya dimiliki oleh warga lokal. Dalam kurun waktu 1 tahun, 2015 hingga 2016, laporan dari Skift -salah satu sumber info perjalanan- pemesanan melalui Airbnb naik sebanyak 39 juta pemesanan. Dengan kebutuhan tersebut maka konsep menjadi turis dan warga lokal pada saat bersamaan mulai ramai diterapkan.

Tirtha Empul | Balihellotravel.com
info gambar

Tren dan tuntutan emosional untuk memiliki short getaway ditengah-tengah rutinitas tentu bukan satu-satunya tren yang marak pada era millennial seperti sekarang ini. Hal lain yang menjadi trend masa kini adalah berkontribusi terhadap pemeliharaan lingkungan guna mencegah pemanasan global. Airbnb menawarkan kombinasi dari dua trend konsep yang sedang marak tersebut.

Nuansa hangat penuh dengan bambu, ditambah suasana alam di sekitar dengan tambahan dekorasi bebatuan, atap lengkung berbentuk dedaunan, breakfast bar, dapur dengan peralatan lengkap, kolam renang, dan tidak ketinggalan wifi berkecepatan tinggi akan menjadi suasana yang memanjakan pengalaman menginap pengunjung Ananda House, salah satu listing di Bali yang terdaftar pada situs Airbnb. Suasana tersebut akan membuat pengunjungnya bukan hanya merasakan kedekatan dengan alam namun juga merasa dekat dengan areanya sendiri sebagaimana nilai lokal yang ditanamkan pada konsepnya terasa dengan pekat.

Lemongrass suite deck | anandahousebali.com
info gambar

Terletak 25 menit berkendara dari Ubud, Ananda House termasuk dalam daftar 12 vila unik dalam sebuah eko-komunitas yang dimiliki secara pribadi dengan mengusung tema desa hijau berkelanjutan. Ketika berkunjung kesini, memang tidak akan ada staff yang berjaga di meja resepsionis layaknya pada hotel atau resort biasanya, namun akan ada sekumpulan warga lokal yang mengurus tempat ini dan siap untuk membantu pengunjung dengan segala permintaannya. Desa hijau diprakasai oleh orang-orang berpemikiran serupa, yang kebanyakan merupakan ekspatriat, dengan ambisi untuk hidup dengan lebih bertanggung jawab dan pada saat bersamaan, untuk mengedukasi warga lokal mengenai pelestarian lingkungan guna kehidupan yang keberlanjutan.

Desa hijau tidak hanya memiliki vila sebagai usaha mendukung visi pendiriannya, namun juga memiliki sebuah sekolah hijau yang tidak hanya didatangi oleh murid lokal namun juga banyak keluarga mancanegara datang dan mengambil beberapa kelas yang berfokus pada pembelajaran tentang kelestarian, komunitas, dan berwiraswasta di sekolah ini.

Dengan fasilitas yang tersedia, liburan ke Bali mu akan terasa berbeda dengan hal umum lainnya yang terdapat di Pulau Dewata ini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini