Wow Busana Batik Kontemporer Karya 4 Desainer Indonesia Pukau Senegal

Wow Busana Batik Kontemporer Karya 4 Desainer Indonesia Pukau Senegal
info gambar utama

Desain fesyen asal Indonesia kerap mengundang decak kagum, seperti yang terjadi di Afrika tepatnya di Senegal pada 14 November yang lalu saat acara Resepsi Diplomatik Peringatan HUT RI ke-72 oleh KBRI Dakar. Dalam acara tersebut kurang lebih 300 tamu undangan hadir di King Fahd Palace.

Dari rilis yang diterima GNFI, acara yang mengangkat tema Nusantara Fashion and Culture Show itu menampilkan karya fesyen rancangan Nita Seno Adji, Rudi Chandra, Defrico Audi dan Malik Moestaram. Desain-desain yang ditampilkan adalah desain batik yang tampil dalam gaya kontemporer sehingga tetap gaya dan berkesan modern. Busana tersebut diperagakan oleh para model profesional binaan Amina Badiane, seorang ketua komite Miss Senegal.

Nita Seno Adji menggunakan tema "the Rainbow of Asia and Africa" dalam rancangannya. Busananya menggambarkan hubungan persahabatan Indonesia dan senegal dalam warna dan pola klasik batik dikombinasikan dengan Tenun Bali dan Sarung Sutra Makassar.

(Foto: dok. KBRI Dakar)
info gambar
(Foto: dok. KBRI Dakar)
info gambar
(Foto: dok.KBRI Senegal)
info gambar

(Foto: dok.KBRI Dakar)
info gambar



Desainer lainnya, Rudy Chandra mengambil tema "Enchanting East Indonesia" yang memadukan Tenun organik dari daerah Sabu, Nusa Tenggara Timur. Juga terinspirasi dari Nusa Tenggara Timur, desainer Defrico Audy mengangkat tema "Sumba in My Mind" yang menggunakan Tenun dari Sumba, Nusa Tenggara Timur. Desainnya elegan dan modern sehingga fashionable bagi warga senegal.



Sedangkan Malik Mostaram mengambil tema "the Stunning Beauty of Solo" yang menampilkan gaun batik dengan gaya Solo penuh dengan corak kupu-kupu dan daun. Busana ini ditujukan sebagai busana batik kontemporer yang cocok untuk acara-acara pesta.



Keindahan rancangan busana batik tersebut kemudian berhasil memukau tamu-tamu yang hadir. Fashion batik dan tenun Indonesia karya empat designer tersebut kembali diperagakan oleh para finalis Miss Senegal 2017 di ajang Grand Senegal 2017 pada 18 November 2017 yang lalu.

Duta Besar RI Dakar, Masyur Pangeran menjelaskan, "KBRI sengaja mendatangkan empat desainer kondang Indonesia tersebut untuk mempopulerkan Batik Indonesia di Senegal. Tahun lalu kita membuat acara yang sama namun kali ini kita adakan lebih megah dan lebih menarik dengan menampilkan busana-busana batik dan Tenun yang beraneka corak dan warna."

Dubes pun menjelaskan bahwa upaya ini merupakan salah satu bentuk dari diplomasi ekonomi melalui fesyen. Fesyen dipilih karena berdasarkan data BPS pada tahun 2016 ekonomi Indonesia didominasi oleh dua subsektor ekonomi kreatif yakni kuliner dan fesyen.

"Saya sebut ini sebagai fashion diplomacy, di sini kita mencoba untuk menggunakan channel-channel diplomatik untuk menghubungkan antara desainer Indonesia dengan para pemerhati fesyen dan buyers, majalah fesyen dan rumah mode," jelas Dubes Mansyur.

Kerjasama ekonomi antara Indonesia dengan Senegal sebenarnya telah terjalin selama beberapa waktu terakhir. Salah satunya adalah kerjasama antara Angkatan Bersenjata Senegal dengan PT Dirgantara Indonesia yang sepakat untuk membeli dua pesawat CN-235 untuk keperluan militer dan VIP. Dan saat ini pemerintah Senegal telah memesan satu pesawat lagi untuk keperluan maritim.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini