Bank Indonesia : Ini 4 Tantangan Generasi Muda Indonesia

Bank Indonesia : Ini 4 Tantangan Generasi Muda Indonesia
info gambar utama

Perubahan zaman semakin cepat berkembang, teknologi-teknologi mulai banyak bermunculan serta faktor-faktor alamiah yang menjadi pengaruh dan tantangan tersendiri bagi manusia.

Indonesia merupakan salah satu negara yang harus siap menghadapi tantangan tersebut. Generasi muda menjadi penyokong utama bagi kemajuan bangsa di masa depan untuk menjadi yang lebih maju dan dapat bersaing dengan negara-negara lain.

Bank Indonesia (BI) menyatakan, ada empat tantangan utama yang harus disikapi generasi muda bangsa Indonesia. Hal ini terkait dengan perubahan zaman yang terjadi sangat cepat.

1. Negara-Negara Berkembang Mulai Menunjukkan Pengaruhnya

Belakangan ini peran negara-negara berkembang mulai menguat, termasuk Indonesia, sebagai episentrum aktivitas dan dinamika dunia. Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI Agusman, hal ini sejalan masih tingginya laju pertumbuhan ekonomi negara berkembang.

Dengan laju pertumbuhan ekonomi yang terjaga, kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) negara berkembang seperti Indonesia diproyeksikan bakal mencapai 50 persen dari porsi PDB dunia pada 2050.

"Dampaknya, pelaku usaha dunia akan memfokuskan bisnisnya kepada negara-negara yang tergolong emerging markets. Dengan kondisi tersebut, apakah Indonesia akan menjadi pemain utama atau hanya sekadar penonton," kata Agusman dalam pernyataannya pada Pembukaan Leadership Camp Generasi Baru Indonesia (GenBI) 2017, Sabtu (9/12/2017).

2. Teknologi Yang Mendominasi Kehidupan

kehadiran teknologi yang semakin mendominasi kehidupan, baik dari sisi skala, cakupan, serta dampak yang ditimbulkannya. Teknologi di satu sisi dipandang dapat mendorong layanan yang lebih transparan dan efisien di mata konsumen, namun di saat yang sama membawa risiko disrupsi.

"Dengan bantuan sistem otomasi, kecerdasan buatan, maupun konsep internet of things dalam dua tahun ke depan, diperkirakan akan ada lima juta pekerjaan yang hilang akibat munculnya inovasi di bidang teknologi. Oleh karena itu, jangan heran jika dalam waktu dekat, saingan terdekat kita bukan lagi tenaga kerja lulusan universitas ternama, melainkan keberadaan teknologi terapan termutakhir," ujar Agusman.

3. Perubahan Komposisi Demografi Penduduk

Perubahan Komposisi demografi penduduk dunia yang kemudian berimbas pada produktivitas maupun dinamika dunia. Contoh ekstremnya, di 2050 jumlah penduduk di negara Austria hanya sebanyak 8 juta jiwa, yang memicu pelemahan produktivitas sekaligus perilaku konsumsi.

4. Kehadiran Generasi Milenial

fenomena kehadiran generasi milenial, yaitu generasi muda yang senantiasa penuh dengan ide-ide segar, namun di saat yang sama juga haus akan pengakuan. Generasi milenial memiliki selera, nilai-nilai, serta gelora yang berbeda dari generasi sebelumnya sehingga dibutuhkan pendekatan yang berbeda dalam penangannya.

Untuk itu, dibutuhkan generasi pengisi pembangunan yang memiliki semangat nasionalisme tinggi yang akan memperjuangkan kepentingan dan tujuan mulia pendirian bangsa ini. Generasi penerus bangsa juga harus memiliki semangat untuk berpikir secara kreatif dan berinovasi, agar gagasan segar dapat senantiasa lahir dan bertumbuh.


Sumber: kompas.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini