Uniknya Pacu Jawi Khas dari Sumatra Barat

Uniknya Pacu Jawi Khas dari Sumatra Barat
info gambar utama

Kebanyakan dari kalian beranggapan bahwa pacuan sapi biasanya hanya diselenggarakan di Madura. Namun taukah anda bahwa garapan sapi juga dilkukan di pulau Sumatra. Lebih tepatnya hal ini dilakukan di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat.

Sebutan garapan sapi di minang adalah Pacu Jawi. Hal ini di selenggarakan ketika waktu usai panen. Anggapan masyarakat minang akan Pacu Jawi ini atas dasar bersyukur dan berterima kasih atas hasil bumi yang melimpah. Oleh sebab itu Pacu Jawi pun dilaksanakan atas wujud terima kasih tersebut.

Digilir di lima kecamatan di Kabupater Tanah Datar, tradisi Pacu Jawi ini pun selalu dinanti baik oleh masyarakat sekitar maupun turis asing. Bersama dengan para pemenang kompetisi dan Disparbud Sumatera Barat.

Pacu Jawi / Pacuan kuda sendiri dilakukan di 4 Kecamatan, yaitu Kecamatan Pariangan, Kecamatan Rambatan, Kecamatan Lima Kaum dan Kecamatan Sungai Tarab.

Pacu Jawi juga menjadi incaran para Fotografer baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini dikarenakan foto-foto Pacu Jawi banyak memenangkan penghargaan maka Lomba Foto ini menjadi spot wajib untuk para fotografer.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Perbedaan mencolok dari Pacu Jawi di Tanah Datar dengan Karapan Sapi Madura adalah lahan yang digunakan. Jika Karapan Sapi menggunakan tanah datar sebagai arena, sedangkan Pacu Jawi menggunakan area sawah yang sudah basah. Sehingga kalau difoto tampak lebih dramatis dan banyak mendapatkan momen yang bagus.

Filosofi dari Pacu Jawi ini adalah pemimpin dan rakyat bisa berjalan bersama. Inilah kenapa sapi yang dipakai untuk Pacu Jawi ada 2 ekor, dan pemenangnya tidak ditentukan siapa yang tercepat tetapi yang bisa berlari lurus seperti orang yang selalu di jalan lurus lebih tinggi nilainya.

Yang unik Pacu Jawi dilepas sendirian dan tidak dipasang lawan, konon cara ini dibuat agar tidak terjadi taruhan yang kerap terjadi pada setiap balapan.

Awalnya Pacu Jawi murni hiburan bagi para petani usai masa panen dan hal inilah yang membuat Pacu Jawi menarik, meriah, dan berbeda.

Jokinya dibekali alat bajak pacu yang terbuat dari bambu sebagai alat berpijak sewaktu perlombaan dimulai. Ternyata alat tersebut merupakan salah satu peralatan yang digunakan petani untuk membajak sawah.


Sumber: Detik.com | kompas.com | detik.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini