Wow! Daerah Ini Bangun Lumbung Padi Untuk Tunjang Ketahanan Pangan

Wow! Daerah Ini Bangun Lumbung Padi Untuk Tunjang Ketahanan Pangan
info gambar utama

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang membangun lumbung padi dengan kapasitas 60 ton. Pembangunan lumbung padi di Karawang merupakan salah satu cara untuk menunjang ketahanan pangan. Nantinya akan ada sembilan lumbung padi yang akan dibangun dengan anggaran senilai 2,3 miliar Rupiah.

Kepala Dinas Pangan Karawang Kadarisman mengatakan, lumbung padi dibangun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan masing-masing lumbung Rp 230 juta. Lumbung tersebut selanjutnya akan dikelola oleh sembilan kelompok tani. Pembangunan lumbung padi ini juga diharapkan dapat mengembalikan budaya masyarakat untuk menyimpan hasil panen.

"Tujuannya satu untuk mengembalikan budaya masyarakat menyimpan hasil panen, dan sebagai antisipasi mereka dalam menghadapi paceklik," ucap Kadarisman seperti yang dilansir dari Kompas.com

Lumbung tersebut akan dibangun di sembilan kecamatan, yaitu: Rawamerta, Kutawaluya, Jayakerta, Telagasari, Rengasdengklok, Tirtajaya, Cilamaya Wetan, Pangkalan, dan Tegalwaru.

Saat ini, berdasarkan data dari Dinas Pangan Karawang, ada lahan pertanian seluas 94.000 hektar yang dikelola lebih dari 2000 kelompok tani.

Kadarisman mengatakan bahwa saat ini pembangunan umbung padi telah mencapai tahap 85-90%, dengan total pembangunan 75 hari.

Dengan adanya fasilitas lumbung padi ini diharapkan kesejahteraan petani terdongkrak. Mereka bisa menyimpan padinya di lumbung. Selain itu, sebelum masuk lumbung, padi petani bisa dijemur terlebih dulu.

"Bila padinya kering, maka harganya bisa tinggi. Apalagi dijualnya disaat momen-momen tertentu," tambah Kadarisman.

Yang terpenting adalah, dengan adanya lumbung padi ini, diharapkan ketahanan pangan di Indonesia bisa semakin meningkat. Meskipun sampai saat ini Kabupaten Karawang masih menjadi daerah yang surplus padi.

"Yang sering jadi masalah itu soal harga jual hasil panen. Bila panen raya, suka terjun bebas. Ini yang perlu diantisipasi," ujar Kadarisman.

Wakil Ketua KTNA Kabupaten Karawang, Ijam Sudjana mengapresiasi adanya fasilitas pertanian ini. Apalagi tujuannya untuk mendongkrak kesejahteraan petani. Mengingat selama ini petani tak bisa menyimpan hasil panen dikarenakan fasilitas tidak ada.

"Petani di Karawang itu mayoritas langsung menjual hasil panennya ke tengkulak. Kalaupun menyimpan padi, untuk kebutuhan sehari-hari," ujar Ijam.


Sumber: Kompas.com, Republika.co.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini