Kapal Pendingin Terapung Pertama di Indonesia

Kapal Pendingin Terapung Pertama di Indonesia
info gambar utama
Sebagai sebuah negara maritim yang memiliki luas lebih dari 3 juta kilometer persegi lautan membuat Indonesia menjadi negara yang harus mampu untuk memaksimalkan potensi kelautan. Salah satunya adalah dengan memberikan infrastruktur yang mendukung untuk mengembangkan ekonomi maritim seperti penyediaan Floatin Cold Storage atau Kapal Pendingin Terapung.

Kapal pendingin terapung merupakan kapal yang digunakan untuk menyimpan hasil laut agar lebih awet. Kapal ini pun menjadi solusi untuk kebutuhan lemari pendingin di beberapa tempat yang memiliki potensi perikanan cukup tinggi.

Seperti diberitakan liputan6.com Manajer PT PLN (Persero) Area Makassar Utara, Hariyadi menjelaskan bahwa kapal pendingin terapung tersebut mendapatkan pasokan listrik dari PT PLN area Makassar agar dapat beroperasi dengan baik. Menurut Hariyadi, menyuplai listrik untuk kapal pendingin terapung ini tidaklah mudah karena dilakukan di atas kapal yang bersandar.

"Tantangan dalam melayani suplai kelistrikan untuk Floating Cold Storage ini yaitu lokasi kapal yang bersandar di dermaga, sehingga tidak ada lahan untuk membangun gardu batu dan kubikel pelanggan Tegangan Menengah, sehingga kami layani dengan alat Automatic Secionalizing Switch," jelas Hariyadi.

Berkat dukungan PT PLN ini, kapal pendingin yang dimiliki oleh PT Perikanan Nusantara itu dapat beroperasi dengan baik setelah selama satu tahun harus menggunakan genset berbahan bakar solar yang tidak efisien. Branch Manager PT Perikanan Nusantara Cabang Makassar, Ferdinand Wenno menjelaskan bahwa sebelum didukung PLN biaya operasional kapal sangatlah mahal hingga mencapai ratusan juta rupiah per bulan. Penghematannya sendiri diperhitungkan bisa mencapai 138 juta per bulan jika didukung oleh daya listrik dari PLN.

Ferdinand pun menjelaskan bahwa kapal pendingin terapung pertama di Indnoesia tersebut digunakan untuk mendinginkan hasil tangkapan ikan yang dikumpulkan oleh nelayan. Lewat kapal ini para nelayan akan mendukung hasil tangkapan yang diperoleh oleh mitra nelayan. Sehingga mampu meningkatkan industri perikanan di Sulawesi Selatan khususnya di Pelabuhan Perikanan Untia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini