Bunga Khas Eropa Ini Mempercantik Kabupaten Gunungkidul

Bunga Khas Eropa Ini Mempercantik Kabupaten Gunungkidul
info gambar utama

Yogyakarta, kota yang selalu bisa menjadi magnet buat para pelancong karena tak pernah mati soal pilihan tempat wisata. Salah satu yang menjadi kebanggan adalah Kabupaten Gunungkidul yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia di selatannya. Tak heran, kawasan ini menyuguhkan deretan pantai-pantai yang indah.

Namun kini kawasan Gunungkidul tak hanya indah karena pantai-pantainya, melainkan semakin bertambah cantik dengan adanya taman bunga baru, yaitu Kebun Bunga Celosia. Bunga yang bernama latin Celosia Plumosa ini menjadi daya tarik baru yang menawarkan pengalaman wisata seperti sedang berada di Eropa.

Hi guys Selamat hari senin, udah pada kesini belum? . ? Lokasi: Kebun Bunga Celosia, Nglaos, Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul. ? Tiket: Retribusi Pantai Baron dan sekitarnya 10k/orang, Tiket masuk 5k/orang. ? Taken By: @dasrony_ . NB: Saya foto di jalan yang sudah disediakan untuk pengunjung ya,jadi ga nginjek nginjek bunganya ? . #explorejogja #jogja #jogja24jam #Jogjaku #wonderfuljogja #yogyakartacity #pesonajogja #pesonaindonesia #exploregunungkidul #parapejalan #jelajahindonesia #dolanjogja #indonesia_photography #travelingjogja #travelingindonesia #viewjogja #tribunjogja #ayodolan #folkindonesia #wonderful_location #idpetualang #berandajogja #jogjainfo #lingkarindonesia #indonesiatraveler_ #visityogya #thisisindonesia #beautifuljogja #ayodolan #yogya_istimewa

Sebuah kiriman dibagikan oleh Igus Eric Virgiawan  (@ericvirgiawan) pada

Pria dibalik kecantikan kebun dengan 6.000 bunga Celosia ini adalah Eko Hardiyanto, Warga Dusun Ngasem, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari. Bersama istrinya, Ida Adminiyati, Eko menyulap lahannya menjadi kebun bunga yang kini ramai dikunjungi warga lokal maupun luar daerah.

Perjuangan yang Berbuah Manis

Sebelum sukses dengan bunga Celosianya, Eko sempat mencoba membudidayakan Bunga Matahari di lahan seluas 600 meter persegi miliknya. Namun usaha tersebut gagal karena banyak bunga yang mati akibat tak tahan panas dan kurang air.

“Saya sampai merugi hingga 5 juta rupiah,” kata Eko.

Beruntungnya semangat Eko tak langsung padam menghadapi kenyataan pahit tersebut. Eko kemudian mencari informasi tentang bunga yang bisa ditanam di daerah minim air−karena Kabupaten Gunungkidul memang dikenal sebagai daerah tandus dan sering kekeringan saat kemarau−serta berbatu.

Setelah melakukan pencarian melalui internet, Eko menemukan bahwa bunga yang cocok ditanam di lahannya adalah bunga Celosia. Dan tak perlu jauh-jauh mencari, ternyata bibit bunga tersebut bisa Eko dapatkan di Bantul, Yogyakarta.

“Saya beli 9 juta rupiah dan dapat 3.000-an bibit,” tambahnya.

Tak perlu menginjak bunga untuk berfoto. Sudah ada jalan setapak di sela-sela bunga | Foto: https://kemadang-tanjungsari.desa.id
info gambar

Jerih payah Eko merawat bibit hingga tumbuh menjadi bunga yang cantik ini membuahkan hasil yang manis. Menurutnya, omzet tertinggi yang pernah ia dapatkan adalah 3,5 juta rupiah. Angka ini sangat bisa bertambah di kemudian hari karena Eko berencana akan menambah fasilitas untuk berswafoto agar pengunjung bisa semakin lama berada di sana.

Wisatawan yang ingin menikmati suasana sejuk di tengah kebun hanya dikenakan tarif tiket masuk sebesar Rp5.000,00 saja! Tertarik?


Sumber: Harian Jogja, Phinemo

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini