Seniman Sunda Tampil Saat Perayaan Idul Fitri di London

Seniman Sunda Tampil Saat Perayaan Idul Fitri di London
info gambar utama
Iman Jimbot dan tim nya menampilkan penampilan seni Sunda | Foto: KBRI London
info gambar

Iman Jimbot dan beberapa seniman asal Sunda berpartisipasi dalam perayaan Idul Fitri 2018 15 Juni lalu di rumah dinas Duta Besar Indonesia untuk Inggris dan Irlandia, Rizal Sukma di London.

Penampilan pertama, Jimbot menampilkan musik tradisional Sunda menggunakan beberapa instrumen musik seperti kecapi, suling, dan kendang. Seniman yang lahir di Tasikmalaya ini menampilkan beberapa lagu religi asal Sunda termasuk "Subhanallah", "Tahmid", dan "Selamat Hari Lebaran".

Didukung oleh seniman dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) di Bandung, Jawa Barat, Jimbot juga menampilkan lagu lainnya seperti "Fragile" milik Sting dan lagu tradisional asal Aceh yang berjudul "Saleum". Jimbot mengkolaborasikan instrumen musik tradisional Sunda dengan biola dan gitar.

Penampilan wayang golek saat perayaan Idul Fitri 2018 di kediaman Dubes RI untuk Inggris dan Irlandia di London | Foto: KBRI London
info gambar

Selain Jimbot, beberapa seniman lainnya turut memeriahkan perayaan tersebut, seperti Lili Suparli dan Rudi Mukhram, yang menampilkan penampilan wayang golek dan menghibur sekitar 1,600 orang penonton. Ada pula penyanyi asal Cianjur Hendrawati yang diiringi oleh permainan kacapi indung yang dimainkan oleh suaminya, Matt.

Makanan tradisional Indonesia seperti opor ayam, ketupat, dan es campur disajikan sebagai hidangan.

Kecapi, suling, kendang, wayang golek, tari jaipong dan cianjuran – semuanya merupakan representasi keunikan Jawa Barat dan seluruhnya hadir hari ini," ucap Rizal dalam sebuah press rilis. "Hal tersebut mengingatkan saya pada saat masih tinggal di Bandung sekitar awal tahun 1980. Meskipun saya dari Aceh, saya sangat menikmati penampilan seni Sunda ini."

Jimbot tampil pada acara Pekan Indonesia yang diadakan pada 2016 lalu di Potters Field, London. Meskipun ia berhasil menghibur lebih dari 50,000 orang pada waktu itu, ia merasa masih belum puas karena menurutnya ia bisa melakukan penampilan yang lebih baik lagi.

"Saya merasa tidak lengkap pada saat itu karena tidak semua seniman saya ajak untuk tampil," ucap Jimbot. "Kali ini saya merasa seperti diberikan kesempatan kedua untuk menampilkan penampilan lebih baik dihadapan orang-orang Inggris. Maka dari itu, misi kami untuk membawa seni Indonesia khususnya Sunda kepada penonton global telah tercapai. Misi kami adalah "Dari Sunda menuju dunia global, dari Indonesia menuju dunia global."


Sumber: The Jakarta Post

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini