Banyak cara untuk semakin memperdalam pemahaman berkesenian, salah satunya adalah dengan memahami karya Seniman lainnya. Proses yang dimiliki setiap Seniman pasti berbeda. Namun, semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menyampaikan pesan secara visual. Untuk mempelajari berbagai karakter Seniman yang tercermin dalam setiap karyanya, Peserta Belajar Bersama Maestro Hanafi diajak untuk berkunjung ke Museum.
Sabtu, 08 Juli 2018 peserta diajak untuk berkunjung ke Museum MACAN (Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara). Kunjungan ini bertujuan untuk mengedukasi dan memotivasi peserta Belajar Bersama Maestro Hanafi untuk mengenal Yayoi Kusama sebagai seorang seniman yang menderita sakit selama + 28 tahun akan tetapi tetap berkarya. Kunjungan ke pameran Yayoi Kusama di Museum MACAN sekaligus mengapresiasi sang seniman: Yayoi Kusama yang telah berpameran taraf internasional di dunia.
Selain Museum MACAN peserta Belajar Bersama Maestro Hanafi juga diajak untuk mengunjungi Museum Seni Rupa dan Keramik Indonesia di kawasan Kota Tua. Dua Museum berbeda dengan berbagai koleksi karya yang berbeda. Perjalanan kunjungan yang menyenangkan ini diharapkan dapat membantu Peserta Belajar Bersama Maestro Hanafi untuk meningkatkan apresiasi terhadap suatu karya.
Yayoi Kusama: Life is the Heart of a Rainbow
Seniman ternama Jepang, yaitu “Yayoi Kusama: Life is the Heart of a Rainbow”. Seni merupakan cara Kusama untuk mengatasi halusinasi yang dialaminya sejak kecil. Unsur polkadot dengan pola berulang yang hadir hampir di seluruh karya Kusama juga berawal dari pengalaman masa kecilnya dan memiliki arti tersendiri baginya. Menurut Kusama, “Pada akhirnya, bulan adalah polkadot, matahari adalah polkadot, dan kemudian bumi di mana kita tinggal adalah polkadot.”
Pameran Seniman Kontemporer dengan karakter kuat ini memberi kesempatan pada Peserta Belajar Bersama Maestro Hanafi untuk berpikir lebih bebas dan terbuka. Karya Kusama merupakan contoh nyata bahwa kemampuan membaca diri sangatlah penting. Juga, menjadikan diri sebagai medan utama memang mampu untuk menghasilkan karya yang diminati.
Pada perjalanan berkunjung ke Museum Seni Rupa dan Keramik Indonesia, Peserta Belajar Bersama Maestro Hanafi diajak untuk berkenalan dengan para Seniman Indonesia. Mulai dari Sudjodjono yang dikenal sebagai Bapak Seni Rupa Indonesia juga cikal bakal gerakan seni rupa selanjutnya, Raden Saleh Syarif Bustaman, Basoeki Abdullah, hingga Affandi yang dikenal melalui lukisan “Potret Diri”.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News