Juara Umum 7th BICF, PSM UNPAD Siap Wakili Indonesia di Asian Grandprix 2019 di Filipina

Juara Umum 7th BICF, PSM UNPAD Siap Wakili Indonesia di Asian Grandprix 2019 di Filipina
info gambar utama

PSM Unpad kembali mengukir prestasi dengan meraih Grand Champion pada kompetisi 7th Bali International Choir Festival (BICF) yang bertempat di La Prime Plaza Hotel Denpasar, Bali pada 24-28 Juli 2018. Sebagai Grand Champion 7th Bali International Choir Festival 2018, PSM Unpad menjadi kontingen Indonesia perwakilan BICF 2018 dalam Asian Grand Prix pertama di Filiphina tahun 2019 mendatang

Tropi Grand Prix Champion 7th Bali Internatioanl Choir Festival yang diraih oleh PSM Unpad
info gambar

PSM Unpad meraih Category Champion of Mixed Choir dan berkesempatan untuk maju ke babak Grand Prix hingga akhirnya meraih gelar Grand Champion 7th Bali International Choir Festival. Sebagai Juara Umum 7th BICF 2018, PSM Unpad berhasil mengalahkan 146 grup dari berbagai kategori yang berasal dari 16 negara seperti Latvia, Kanada, Lithuania, Filipina, Korea Selatan, China, Indonesia, dan beberapa negara dari berbagai belahan dunia lainnya.

Selain itu, PSM Unpad berhasil mendapatkan Special Jury Award of Excellent Programs. Arvin Zeinullah selaku kondakter PSM Unpad pun mendapatkan Special Jury Award sebagai Excellent Conductor menyisihkan kondakter-kondakter dari paduan suara lain.

Penampilan PSM Unpad dalam Grand Prix 7th Bali International Choir Festival 2018
info gambar

Pada kesempatan kali ini, PSM Unpad membawakan tiga buah lagu dengan karakter dan tema program musikal yang berbeda untuk menunjukkan kemampuan PSM Unpad seutuhnya. Ah, Dolente Partita, sebuah komposisi zaman Barok karya Claudio Monteverdi merupakan lagu pertama yang dibawakan. Penampilan PSM Unpad dilanjutkan dengan komposisi zaman kontemporer karya Perttu Haapanen dengan judul Readymade Alice. Hentakan Jiwa karya komposer muda anak bangsa, Ken Steven, menutup penampilan PSM Unpad dalam BICF 2018.

Berkaitan dengan prestasi yang didapatkan oleh PSM Unpad, Arvin selaku konduktor tim PSM Unpad mengatakan bahwa dirinya sangat senang akan apresiasi dari penonton yang sama dengan apresiasi dari juri. ”Saya merasa bersyukur karena kami dapat dihargai dan disenangi oleh begitu banyak penonton. Kami merasa sangat bersyukur karena kami sudah disambut dengan baik, diapresiasi, dan dihargai dari penampilan yang tulus dari kami. Itu merupakan tujuan dari seorang penampil, seorang seniman,“ tambah Arvin.

Perjalanan PSM Unpad dalam menempuh prestasi ini tentu tidak mudah. Menurut Andhika, salah satu penyanyi senior dalam tim ini, salah satu tantangan yang dihadapi adalah banyaknya anggota yang baru mengikuti kompetisi ini pertama kalinya. ”Dengan adanya proses yang cukup panjang, akhirnya tim ini dapat melalui proses pendewasaan diri tersebut. Dan ya pada akhirnya, Alhamdulillah, kami dapat menjadi Grand Champion dalam kompetisi ini.” jelasnya.

Dengan prestasi ini, PSM Unpad akan melaju pada Asian Grand Prix mewakili BICF 2018 sebagai kontingen dari Indonesia. Asian Grand Prix jelas akan menghadirkan tantangan yang lebih berat bagi Tim Paduan Suara Indonesia. Maka dari itu, PSM Unpad akan mulai bersiap-siap agar dapat menampilkan yang terbaik demi mengharumkan bangsa Indonesia.

(Maharani & Ningrum Wahyudi)


Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini