Chili’s Low Pressure Storage temuan mahasiswa UB mampu pertahankan kualitas cabai rawit

Chili’s Low Pressure Storage temuan mahasiswa UB mampu pertahankan kualitas cabai rawit
info gambar utama

Cabai rawit merupakan komoditas hortikultura yang berperan penting pada aspek ekonomi, pangan dan farmasi di dunia dilihat dari permintaan cabai di dunia yang selalu meningkat setiap tahunnya. Namun, jumlah cabai yang rusak dan cacat sebanyak 5,28%, dimana jumlahnya semakin meningkat dari tahun ke tahun, bahkan tahun 2014 mencapai 108 ribu ton (Kementan, 2015). Oleh karena itu, penanganan pasca panen perlu ditingkatkan untuk mempertahankan kualitas, kuantitas dan kontinuitas cabai rawit. Selama ini, penanganan pasca panen cabai rawit dilakukan dengan penyimpanan menggunakan cold storage serta penyimpanan suhu ruang, dimana keduanya memiliki beberapa kekurangan. Berlatarbelakang permasalahan tersebut membuat Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya melakukan penelitian mengenai optimasi variasi tekanan udara dan waktu pada low pressure storage (LPS) dengan menggunakan Response Sruface Methodology (RSM).
Tiga mahasiswa Universitas Brawijaya yang tergabung dalam Tim PKM-PE “CHI-LOPS (Chili’s Low Pressure Storage)” yang beranggotakan Bangun Satrio Pambudi, Putri Fitriani Sita, dan Hilyah Qurratu Ainin Azka dengan dosen pembimbing ibu Dewi Maya Maharani, STP, M.Sc. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tekanan udara dan waktu simpanyang optimal dalam sistem Low Pressure Storage serta membandingkan parameter kualitas cabai rawit pada penyimpanan cold storage, suhu ruang, dan Low Pressure Storage. Berdasarkan penelitian, diperoleh bahwa LPS mampu memperlambat laju perubahan susut bobot 2 kali lebih lambat, kadar air 1.6 kali lebih lambat, dan kadar vitamin C 1.5 kali lebih lambat dibandingkan penyimpanan cold storage. Berdasarkan hasil uji organoleptik menunjukan penyimpanan LPS memiliki nilai rata-rata kesukaan tertinggi dibandingkan perlakuan penyimpanan lain. Selain itu juga dilakukan uji image processing menggunakan program Visual Basic 6.0. tampak bahwa LPS menghambat proses pematangan dan mempertahankan penampakan fisik cabai rawit secara efektif. Hal ini di indikasikan dengan rendahnya nilai Red Mean serta Red energy. berita baik Anda di sini..


Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini